SOLOPOS.COM - Apotek di Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara memasang pengumuman stok masker habis menyusul banyaknya warga yang menanyakan ketersediaan masker, Selasa (3/3/2020. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sejumlah apotek memilih tidak menstok persediaan masker di etalase. Selain terbatasnya pasokan, harga masker yang diburu warga sejak kasus virus corona atau Covid-19 merebak terlampau mahal.

Salah satu penjaga Apotek Sehat Barokah, Aji, 26, mengatakan stok masker kosong sejak sebulan terakhir. Hal itu menyusul banyaknya permintaan masker sejak kasus virus corona merebak sekitar dua bulan lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tingginya permintaan membuat harga masker kian meningkat. Aji mengatakan pada kondisi normal harga satu boks berisi 50 lembar masker jenis sensi berkisat Rp20.000-25.000. Tetapi, harganya melonjak tajam hingga Rp300.00 per boks.

WNI Terinfeksi Corona, Ini Klarifikasi Klub di Kemang Jakarta Soal Dansa 14 Februari

“Namun harganya sudah mahal sekali akhir-akhir ini mencapai Rp300.000/boks. Akhirnya tidak menambah stok lagi karena harganya sudah tidak wajar,” kata Aji saat ditemui Solopos.com di apotek yang beralamat di Desa Ketitang, Kecamatan Juwiring, Selasa (3/3/2020).

Sampai saat ini, Aji mengatakan warga masih terus berdatangan ke apotek menanyakan persediaan masker. Apalagi ketika ada pemberitaan dua WNI dinyatakan positif terjangkit virus corona, Senin (2/3/2020).

“Hari ini juga banyak yang mencari masker karena ada hujan abu di beberapa wilayah. Namun stok masker kami kosong,” jelas Aji.

Aji berharap produksi masker bisa diperbanyak. Hal itu dilakukan agar persediaan masker kembali normal dan harganya tak lagi selangit.

26 Tahun Eksis! Ini Rahasia Kelezatan Mi Ayam Batas Kota Boyolali 

“Harapannya dari produsen masker itu bisa menambah produksinya. Kalau di pasar jumlah masker banyak, tentu harganya juga tidak setinggi saat ini,” tutur dia.

Penjaga Apotek Klaten Sehat yang berada di Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Osi, 21, juga mengaku persediaan masker sudah kosong sejak sebulan terakhir. Hal itu menyusul ketiadaan pasokan masker dari distributor.

“Sekitar dua bulan lalu itu permintaan sudah banyak. Kadang ada yang sekali beli itu dua sampai tiga boks. Awalnya kami tidak tahu saat itu permintaan banyak karena efek virus corona. Setelah kami pesan lagi ternyata stoknya sudah habis dan baru tahu kalau banyak permintaan masker karena ada virus corona,” terang Osi.

Cita-Cita Terwujud! Bakul Sayur Sarjana di Karanganyar Jadi Guru WB

Osi mengatakan dalam kondisi normal apotek yang dia jaga menstok satu kardus berisi 20 boks masker. Persediaan itu cukup untuk memenuhi permintaan sebulan.

“Harapan saya itu ada pengawasan terkait distribusi masker dan pasokan masker bisa kembali normal,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya