KULONPROGO—Dalam rangka mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan sekaligus penghargaan atas alam, warga
Sidowayah, Sukoreno, Kecamatan Sentolo menggelar ritual merti dusun. Acara tersebut digelar selama dua hari, tepatnya pada Jumat (2/9) dan Minggu (4/9).
Kepala Dukuh Sidowayah, Sukiyo mengatakan, pada hari pertama, pihaknya menggelar bersih makam, khususnya dua makam leluhur dusun tersebut, yakni Mbah Sudo Palon dan Mbah Sindhurejo.
Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia
Selepas itu warganya kemudian disibukkan dengan persiapan acara puncak pada hari Minggu, yakni jathilan serta kepungan pada siang hari, dan gelar wayangan pada malam harinya.
Menurut Sukiyo, inti merti dusun itu adalah pada gelaran ritual kepungan, yang merupakan semacam acara ritual pembacaan doa yang dilanjutkan dengan makan bersama. ”Setelah itu ada jathilan,” ujar dia.
Uniknya, semua kegiatan tersebut dilakukan dengan konsep dari warga, oleh warga dan untuk warga. Dikatakannya, mulai dari pendanaan dan semua persiapan hingga penampil baik untuk kelompok jathilan hingga dalang semuanya didatangkan dari Sidowayah sendiri.
”Bukan pengiritan, tapi memang semua kelompok seni itu ada di sini,” ujarnya.
Dengan digelarnya merti desa tersebut dirinya berharap dusun Sidowayah ke depannya akan bisa bertambah makmur, jauh dari mala petaka dan bencana.”Saya berharap alam akan terus memberikan rejekinya pada warga Sidowayah,” ungkapnya.(Harian Jogja/Arief Junianto)
Foto: Wayangan bagian dari merti dusun Sidowayah (Harian Jogja/Arief Junianto)