SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, KARANGANYAR — Asosiasi Pengusaha Indonesia Karanganyar mempertanyakan harga vaksin gotong royong yang diwacanakan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Apindo Karanganyar mengklaim berkomitmen membantu pemerintah untuk memperluas vaksinasi Covid-19 dengan berpartisipasi dalam program vaksin gotong royong.

Sayangnya komitmen terkendala masalah harga dan ketersediaan stok vaksin mandiri yang belum jelas itu. Kendala itu diungkapkan oleh Ketua Apindo Karanganyar, Edy Darmawan, ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (9/3/2021).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia mengatakan pengusaha di bawah payung Apindo Karanganyar sangat mendukung program vaksin mandiri untuk karyawan pabrik tersebut. Namun, belum jelasnya harga yang ditetapkan dan stok vaksin yang tersedia membuat Apindo mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menjalankan program tersebut.

Baca Juga: Wow, Siswa MIN 2 Sukoharjo Juggling Bola 1.216 Kali dalam 10 Menit!

“Untuk vaksin gotong royong itu bagi dunia usaha sangat penting. Kami dari Apindo jujur sangat mendukung dan mendorong pengusaha untuk berpartisipasi. Karena ini penting untuk proses menjalankan usaha kedepannya. Tapi masalahnya sampai saat ini kami belum diinfokan berapa harganya dan stok yang bisa didapatkan. Jadi kami belum tahu juga langkah selanjutnya bagaimana,” terang dia.

Stok Vaksin

Informasi harga dan ketersediaan stok vaksin dinilai menjadi hal penting sebagai pertimbangan utama dalam partisipasi program vaksin gotong royong. Pasalnya, di tengah keuangan perusahaan yang terguncang, perusahaan harus mengkalkulasi biaya tidak terduga untuk pembelian vaksin dan kuota bagi karyawan mereka.

Diharapkan pemerintah bisa segera mengeluarkan harga pasti vaksin tersebut. Kepastian harga vaksin mandiri itu bahkan dipertanyakan Apindo Karanganyar saat musyawarah provinsi Apindo.

Baca Juga: Jelang Piala Menpora, PSIS Semarang Tak Panggil Pemain di Luar Negeri

“Kami menanyakan bagaimana stok vaksin untuk perusahaan dan harganya berapa. Tapi belum ada harga pastinya. Ini [harga vaksin] sangat penting karena pemerintah meminta biaya untuk vaksin gotong royong sepenuhnya ditanggung perusahaan dan karyawan tidak boleh dimintai iuran. Kami harus tahu dulu harganya agar kami bisa menghitung neraca keuangan kami,” beber dia.

Selain meminta kepastian harga, Apindo Karanganyar meminta pemerintah mempertimbangkan adanya stimulus bagi perusahaan daerah untuk membantu program vaksinasi gotong royong. Pasalnya, biaya pembelian vaksin yang dikeluarkan akan sangat membebani keuangan perusahaan di tengah kondisi saat ini.

“Akan lebih bagus juga kalau perusahaan daerah diberikan stimulus. Mungkin kami bisa hanya membayar beberapa persen saja. Karena tidak hanya ratusan, tapi puluhan ribu karyawan di satu perusahaan yang harus divaksinasi. Tapi di luar itu semua, intinya kami sangat mendukung vaksin gotong royong karena kalau karyawan pabrik bisa divaksin akan berdampak positif bagi perusahaan dalam menjalankan usaha,” kata dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya