SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali melelang 43 titik baliho dan 19 titik billboard, Selasa (13/11/2012).
Kalangan biro iklan menilai harga satu titik baliho relatif tidak terkejar terutama oleh pemain media luar ruang di bawah skala nasional.

Koordinator Forum Media Luar Ruang (Formula), Irfan Sutikno, menyampaikan sistem lelang baliho ini memang memungkinkan adanya biaya ekonomi tinggi. “Khusus untuk baliho, sistem lelang kali ini memang relatif tidak terkejar dari sisi harga,” kata Irfan, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela lelang baliho dan billboard, di Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Solo, Selasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, dengan harga yang ditawarkan pemerintah maka yang bisa mendapatkannya hanya perusahaan iklan skala nasional yang juga punya klien perusahaan besar berskala nasional, terutama rokok.

Sementara, Kabid Media Luar Ruang Asosiasi Perusahaan dan Praktisi Periklanan Soloraya (Asppro), Ginda Ferachtriawan, mengatakan penawaran harga titik baliho yang ditawarkan Pemkot Solo jauh lebih mahal dari titik baliho atau reklame milik perseorangan. “Bisa empat kali lipatnya,” tandas Ginda.

Sementara itu, dari data yang diterima, dari 43 titik baliho yang dilelang, hanya 17 titik yang diminati itu pun hanya oleh tiga perusahaan biro iklan. Kata Irfan, ketiga biro iklan yang mendapatkan titik baliho itu cenderung hanya untuk memperpanjang hubungan kerja sama dengan klien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya