SOLOPOS.COM - Waterpark Pluneng yang bersebelahan dengan Umbul Tirtomulyono, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum sepi, Senin (1/2/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Harga tiket masuk objek wisata Umbul Pluneng di Desa Pluneng, Kebonarum, Klaten, diumumkan turun mulai Senin (6/2/2023).

Dari unggahan di akun Instagram resmi Umbul Pluneng, @umbul_pluneng, Kamis (2/2/2023), disebutkan harga terbaru tiket masuk ke objek wisata itu jadi Rp8.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp6.000 untuk pengunjung anak-anak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, harga tiket masuk Umbul Pluneng ditetapkan Rp10.000 baik untuk dewasa maupun anak-anak. Tidak dijelaskan apa alasan kebijakan penurunan harga tiket tersebut.

Berdasarkan catatan Solopos.com, Umbul Pluneng yang berlokasi di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten, memiliki dua lokasi pemandian masing-masing bernama Umbul Tirto Mulyono dan Umbul Tirto Mulyani.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari dua sumber mata air itu, Umbul Tirto Mulyono paling banyak dikunjungi wisatawan. Selain umbul, lokasi wisata juga dilengkap dengan waterpark yang diresmikan oleh Bupati Klaten Sri Mulyani pada 25 Februari 2020 lalu.

Sejak awal pembukaannya, waterpark tersebut langsung menyedot pengunjung. Waterpark ini terletak di sebelah sebelah selatan Tirto Mulyono yang memiliki luas 1.400 meter persegi.

Waterpark di Umbul Pluneng dibangun dengan dana Rp2 miliar bantuan dari Pemkab Klaten dan dikerjakan selama kurang lebih delapan bulan. Waterpark dilengkapi kolam arus, kolam anak, dan kolam remaja.

Memiliki luas 3.800 meter persegi, waterpark Umbul Pluneng juga dilengkapi fasilitas pendukung seperti panggung utama, 12 unit kamar mandi, area prkir, dan lainnya.

Tempat Ritual Kungkum

Saat peresmian itu, pengelola berencana terus melakukan pengembangan dengan menambahkan kolam keceh, seluncuran, penghijauan, gazebo, dan warung warga.

“Lahan yang dijadikan waterpark ini dahulunya tanah yang tidak produktif, tanah milik desa,” kata Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tirta Sejahtera Pluneng, Agus Hariyanto, kala itu.

Dilihat dari asal usul namanya, Umbul Pluneng disebut berasal dari gabungan dua suku kata yakni plu dari kata nyemplung dan neng dari kata seneng. Dengan mandi di Umbul Pluneng Klaten diharapkan pengunjung mendapatkan kesenangan atau kebahagiaan.

Sebelum dikembangkan menjadi objek wisata seperti sekarang, Umbul Pluneng dikenal sebagai tempat untuk ritual salah satunya ritual kungkum dan bertapa di air pada malam hari. Mereka yang datang untuk melakukana ritual itu tidak hanya dari Klaten tapi banyak juga yang dari luar Klaten.

Ritual kungkum dipercaya bisa membantu seseorang mewujudkan keinginannya. Cerita lainnya terkait pohon beringin besar tempat orang yang bertapa kerap menemukan keris. Namun pohon itu tumbang pada 1990-an lalu dan keris pusaka sudah tidak pernah lagi ditemukan di lokasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya