SOLOPOS.COM - Kepala BPS Kota Madiun, Umar Sjarifudin. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Solopos.com, MADIUN -- Kenaikan harga tiket kereta api menjadi salah satu pemicu utama kenaikan angka inflasi pada Desember 2019 di Kota Madiun. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat angka inflasi pada Desember 2019 sebesar 0,33% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 135,00.
Angka inflasi akhir 2019 ini naik dibandingkan angka inflasi pada Oktober dan November. Pada Oktober angka inflasi di Kota Madiun 0,07% dan pada November angka inflasinya 0,16%.
Kepala BPS Kota Madiun, Umar Sjarifudin, mengatakan angka inflasi di Kota Madiun pada Desember 2019 memang naok. Kenaikan angka inflasi ini sudah diprediksi. Meski demikian, ia menilai kenaikan itu masih wajar dan tidak signifikan.
“Itu termasuk rendah dibandingkan delapan kota/kabupaten penghitung inflasi nasional di Jawa Timur. Angka inflasi tertinggi di Desember 2019 di Kota Surabaya dan terendah di Kabupaten Banyuwangi. Kita di urutan bawah sebelum Banyuwangi,” jelas Umar di Kantor BPS Kota Madiun, Jumat (3/1/2020).
Dia menuturkan penyumbang angka inflasi di Kota Madiun paling menonjol yaitu karena kenaikan tarif KA dan kenaikan harga telur ayam ras. Tarif KA, kata Umar, menyumbang angka inflasi 0,09%. Sedangkan kenaikan harga telur ayam ras menyumbang angka inflasi sebesar 0,1%.
“Kenaikan harga rokok juga masih menjadi pemicu inflasi. Tetapi yang paling menonjol dua itu, telur ayam ras dan harga tiket kereta api,” jelasnya.
Sedangkan komoditas utama penahan inflasi pada Desember 2019 yaitu daging ayam ras, cabai rawit, bahan bakar rumah tangga, salak, nangka muda, dan lainnya. Sejumlah barang komoditas itu mengalami penurunan harga selama Desember, sehingga membuat angka inflasi tidak meroket.