SOLOPOS.COM - Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor I melintasi Jl. Sangiran, Sragen, Kamis (18/11/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Harga tiket Bus Rapid Transit atau BRT Trans Jateng jalur Solo-Wonogiri yang lebih murah disebut tidak akan menjadi pesaing bus bumel yang telah mengaspal lebih dulu.

Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah menegaskan  kedua bus tersebut menyediakan layanan transportasi darat bagi masyarakat yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing. 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Enggak, tidak akan jadi pesaing. Kita sama-sama menyediakan layanan transportasi buat masyarakat, yang terbaik,” jelas Kasi Sarana dan Prasarana Dishubprov Jateng, Tatas Euxguwin, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (6/7/2022) pagi melalui saluran telepon.

Menurut dia, tidak ada persaingan antara bus bumel dan BRT Trans Jateng. Meskipun harga tiket atau tarif yang ditawarkan BRT Trans Jateng jalur Solo-Wonogiri itu lebih murah daripada bus bumel.

Tatas juga mengatakan biaya operasional BRT Trans Jateng juga mendapatkan subsidi. Sehingga bisa diakses seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga: Siap-Siap, BRT Jateng Jalur Solo-Wonogiri Bertarif Rp4.000 Per Orang

Tarif Murah

Harga tiket BRT Trans Jateng untuk pelajar Rp2.000, sedang tarif penumpang umum Rp4.000. Jarak Terminal Tipe A Tirtonadi hingga Terminal Wonogiri Kota Tipe C kurang lebih 36,6 km. Waktu tempuh yang diperlukan sekitar 68 menit.

Meskipun demikian, BRT Trans Jateng diklaim tidak akan menjadi saingan bus bumel trayek Solo-Wonogiri. Pasalnya BRT tidak bisa menaik-turunkan penumpang di sembarang tempat. Penumpang hanya boleh naik-turun di lokasi atau halte pemberhentian bus yang telah ditentukan.

“Kan kita [BRT Trans Jateng] tidak bisa naik-turunkan penumpang di sepanjang jalan. Ada halte dan aturan yang wajib dilaksanakan. Jadi ya enggak bersaing dengan bus biasa,” jelasnya.

Perjalanan menumpang BRT Trans Jateng yang telah beroperasi di Semarang dan Solo-Sragen terbilang nyaman. Tempat duduk di dalam bus dibedakan antara kursi penumpang biasa dan prioritas.

Suasana di dalam bus juga nyaman karena dilengkapi dengan AC. Setiap bus yang berjalan berisi dua kru, yaitu sopir dan pramujasa.

Baca juga: Rute Trans Jateng Bakal Dimekarkan demi Buruh

Bus akan selalu berhenti di setiap halte yang didahului dengan peringatan otomatis tujuan pemberhentian selanjutnya. Dengan demikian, penumpang tidak perlu khawatir kebablasan jika sempat terlelap di perjalanan.

Penambahan koridor BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri dengan harga tiket murah itu juga menjadi salah satu bukti pemerintah daerah provinsi melaksanakan amanat UU No. 22/2009 Pasal 139 Ayat 2.

“Pemerintah Daerah provinsi wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang antarkota dalam provinsi,” begitu bunyinya.

Baca juga: Dishub Jateng : BRT Trans Jateng Bukan Pesaing Bus Bumel

Rencananya, Dishub Prov Jateng menambah koridor Bus Rapid Transit atau BRT Trans Jateng dengan rute Solo-Wonogiri pada 2023.

Dengan rute Terminal Tirtonadi Solo-Sukoharjo-Terminal Tipe C Wonogiri. DED juga rencananya baru selesai pada September 2022 mendatang.

“Untuk menentukan berapa halte yang disiapkan di Solo berapa, Sukoharjo berapa, Wonogiri berapa, unitnya berapa belum. Cuma kalau koridornya sudah bisa. Karena nanti kita lanjutkan DED-nya lagi baru September,” jelasnya, Senin (4/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya