SOLOPOS.COM - Ilustrasi kelapa sawit. (Antara/Syifa Yulinnas)

Solopos.com, JAKARTA — Petani sawit bersyukur di momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia, harga tandan buah segar (TBS) terus naik sedikit demi sedikit.

Harga TBS pada Rabu (17/8/2022) di 22 provinsi sentra sawit rata-rata sudah di atas Rp2.000 per kilogram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, di beberpa provinsi sudah menyentuh harga Rp2.250 – Rp2.450 per kg, seperti di Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, dan Kalimantan Barat.

“Sampai dengan hari ini 17 Agustus, genap sudah 90 hari sejak Larangan Ekspor dicabut. Rerata secara nasional harga TBS Petani sawit sudah di atas Rp1.800, yang sebelumnya antara Rp800 – Rp1.200. Hari ini 85 persen dari 22 Provinsi sawit sudah di atas Rp2.000 per kg,” ujar Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia, Rabu (17/8/2022) seperti dilansir Bisnis.

Ekspedisi Mudik 2024

Gulat mengatakan, petani sawit harus rela selama 73 hari untuk makan pas-pasan, bahkan harus membongkar celengan untuk bertahan hidup karena harga TBS yang anjlok 84 persen.

“Namun atas keyakinan kami kepada Pemerintah RI, bahwa strategi dan otoritas regulasi pemerintah pasti bisa mengatasi permasalahan,” ujar Gulat.

Baca Juga: Kebebasan Berserikat bagi Petani Belum Optimal

Gulat menuturkan, ada pepatah medis “sakit akan memperkuat imun tubuh” adalah benar juga jika dikaitkan ke kondisi sawit Indonesia. Dia mengatakan harga TBS sudah menuju pemulihan.

Seperti diketahui, anjloknya harga TBS sawit disebabkan meroketnya harga minyak goreng di pasaran. Sehingga, pada 23 Mei 2022 Presiden Jokowi melarang ekspor minyak sawit ke luar negeri.

Hal tersebut agar pengusaha sawit tidak jor-joran mengekspor CPO yang disinyalir mengurangi bahan baku minyak goreng di dalam negeri dan berdampak pada mahalnya minyak goreng.

Namun, larangan ekspor tersebut menyebabkan harga TBS anjlok, sebab tangki-tangki CPO pabrik kelapa sawit penuh, dan pengusaha membeli murah TBS sawit petani.

Saat ini harga minyak goreng terpantau sudah di kisaran Rp14.000 per liter seusai harga eceran tertinggi pemerintah.

Baca Juga: Tangguh! UMKM Terus Ekspansi di Tengah Tren Inflasi Naik

Sementara itu, Dinas Perkebunan Provinsi Riau menyatakan harga TBS kelapa sawit periode 17 sampai 23 Agustus 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja menjelaskan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 – 20 tahun sebesar Rp200,73/Kg atau mencapai 8,99 persen dari harga pekan lalu.

“Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp 2.433,66/Kg,” ujarnya Selasa (16/8/2022).

Dia memaparkan kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.

Untuk harga jual CPO, PTPN V menjual CPO dengan harga Rp 11.082,50/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 940,39/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp 10.901,00/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.026/Kg dari harga minggu lalu.

Kemudian PT Astra Agro Lestari Group menjual CPO dengan harga Rp 10.800,00/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 1.010,00/Kg. Asian Agri Group menjual CPO dengan harga Rp 9.669,50/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 139,21/Kg dari harga pekan lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Curah Terus Turun, Cek Pantauan Hari Ini

PT Citra Riau sarana dan PT Musim Mas tidak melakukan penjualan CPO pekan ini. Selanjutnya untuk harga jual kernel, PTPN V, Sinar mas Group dan CRS tidak melakukan penjualan pada pekan ini.

PT Astra Agro Lestari menjual kernel dengan harga Rp5.432,43/Kg dan naik harga sebesar Rp 297,29/Kg dan PT Asian Agri menjual Kernel dengan harga Rp5.205,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 198,00/Kg sedangkan PT Musim Mas menjual Kernel dengan harga Rp 5.193,00/Kg.

Sementara dari faktor eksternal, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) diprediksi masih dalam tren positif atau bergerak naik. Menurut Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi, saat ini pasar sedang dalam euforia merespons positif data-data ekonomi China dan AS.

Dia menambahkan, hambatan-hambatan yang sempat mengganggu rantai pasok akibat efek domino pandemi Covid-19 juga secara perlahan mulai berkurang. Di sisi lain, produksi di dalam negeri juga bagus.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya