SOLOPOS.COM - ilustrasi rumah murah. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA–Tingginya harga tanah di DIY membuat program rumah murah dari pemerintah juga semakin berat untuk direalisasikan. Harga tanah DIY mengambil 50% dari porsi biaya pembangunan rumah bersubsidi.

Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI) DPD DIY Nur Andy Wijayanto mengatakan target pembangunan rumah murah bersubsidi sepertinya semakin sulit untuk direalisasikan sesuai target.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau dengan kondisi saat ini, harga tanah di Jogja yang sudah sangat tinggi sangat berat untuk direalisasikan sesuai dengan target pemerintah,” ujar Andy saat dihubungi Harianjogaja.com, Senin (18/11/2013).

Andy mengungkapkan pemerintah telah menurunkan target pembangunan rumah bersubsidi secara nasional. Kondisi tersebut diakibatkan sejumlah faktor, diantaranya adalah naiknya sejumlah material dan bahan baku untuk pembangunan rumah.

“Targetnya turun cukup banyak, menjadi sekitar 100.000 an unit. Lalu di DIY sendiri untuk membangun rumah ini sangat sulit. Mahalnya harga tanah, bisa mengambil porsi biaya pembangunan hingga 50 persen,” jelas Andy.

Rumah bersubsidi yang dikembangkan di DIY dibanderol dengan harga kisaran Rp88 juta per unit. Sementara harga tanah di DIY telah mengambil porsi pembiayaan pembangunan mencapai 50%.

Pengembang pun menilai harga rumah tersebut seolah tidak relevan dengan kondisi yang dihadapi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya