SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Harga semen di pasaran Kota Solo dan pinggiran Solo belum stabil. Harga semen masih berada di kisaran Rp 50.000-Rp 53.000/sak berisi 40 kilogram (kg).

Seperti diketahui harga semen pada kondisi normal adalah Rp 43.000/sak. Pengelola Toko Besi dan Bangunan Wiyono, Grogol, Sukoharjo, Haryadi, mengatakan setelah mengalami level tertinggi di angka Rp 60.000/sak, harga semen saat ini Rp 53.000/sak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harga memang berangsur turun, namun masih lebih tinggi Rp 10.000 dibandingkan harga normal sebelum terjadi kenaikan.

“Harga belum stabil. Sekarang Rp 53.000/sak, padahal normalnya Rp 43.000/sak. Sejak sepekan lalu sudah cenderung turun, pernah Rp 57.000/sak, pernah juga Rp 55.000/sak,” beber Haryadi, saat ditemui Espos, di toko bangunan setempat, Senin (19/9/2011).

Mengenai pasokan, dia menyebut satu merek semen pasokan telah normal, sedangkan merek yang lain belum. Haryadi kurang beruntung sebab toko yang dia kelola adalah pelanggan dari merek semen yang saat ini masih dicari.

Kondisi itu membuat dia harus membeli semen ke toko bangunan yang lebih besar untuk stok di tokonya sendiri. Dia pernah mencoba mendaftar menjadi pelanggan semen merek lain, namun proses untuk itu memakan waktu lama.

Lebih jauh, langkanya semen, diakui membuat penjualan bahan bangunan lain, seperti pasir, batu bata dan besi anjlok hingga 50%. Menurut Haryadi, konsumen cenderung lebih suka membeli material bahan bangunan di satu toko agar lebih praktis.

Harga semen yang belum stabil juga diakui pengelola Toko Besi dan Bahan Bangunan Sinar Sentosa, di Jl Adisucipto, Ny Andi.

Dia menjelaskan meski pasokan semen mulai lancar sampai di tokonya, hal itu hanya terjadi untuk merek tertentu. Lantaran itu, harga semen di pasaran tetap tinggi. Harga yang berlaku saat ini terpaut Rp 10.000/sak, dibandingkan harga normal.

“Tapi saya sudah bisa pesan, 100 sak minta hari ini, tidak menunggu lama segera dikirim. Anehnya harga sudah tinggi sejak dari distributor,” ujar dia.

Ny Andi juga mengakui semenjak semen langka dan harganya melambung, penjualan material bangunan juga turun. Bahkan, Ny Andi kerap menjumpai calon pembeli yang membatalkan pesanan pasir gara-gara harga semen jauh di atas harga normal.

(tsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya