SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang sayuran (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Solopos.com,SOLO—Harga sejumlah sayur di Pasar Legi stabil setelah mengalami kenaikan Rp1.000-Rp3.000 seusai letusan Gunung Kelud pekan lalu. Kondisi sayur pun lebih baik dibanding pekan lalu yang layu, busuk dan kotor.

Hasil pantauan Solopos.com, kondisi sayur dari Cepogo dan Tawangmangu yang ditata di sejumlah kios di Pasar Legi lebih baik dibanding pekan lalu. Sejumlah pedagang tidak perlu mengelap dan mencuci sayur yang kotor maupun membuang sayur yang busuk.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selain itu mereka mengatakan pasokan sayur lancar. Namun kondisi pasar sepi pembeli saat Solopos.com menyambangi sejumlah kios sayur di Pasar Legi, Minggu (23/2/2014). Mereka berdalih pembeli tidak terlalu ramai dan tidak dapat diprediksi pada Minggu.

Salah satu perempuan yang menjual sayur di Pasar Legi, Ari, 38, menuturkan harga sejumlah sayur stabil seperti sebelum letusan Gunung Kelud. Demikian hal pasokan dan kondisi sayur lebih baik. Dia menjelaskan tidak terlalu banyak membuang sayur yang busuk seperti sebelum. Ari terpaksa membuang 5 kilogram (kg) dari total satu karung kubis seberat 65 kg karena busuk.

“Harga sayur sudah normal dan tidak ada yang naik. Sayur yang dikirim bersih. Saya enggak perlu membuang terlalu banyak. Dahulu mahal karena tidak semua pemasok mengirim sayur. Kalaupun ada, kondisi sayur layu, kotor dan busuk,” kata Ari saat ditemui Espos di sela-sela menata kios sayur miliknya, Minggu (23/2).

Hal senada disampaikan pedagang sayur yang lain, Warti. Dia menuturkan harga sayur sudah normal dan kondisi sayur lebih layak jual ketimbang saat hujan abu vulkanis pekan lalu. Dia memberi contoh tomat. Menurut dia tidak banyak tomat yang busuk sehingga kerugian yang ditanggung tidak terlalu banyak. Demikian hal pasokan sayur dari Tawangmangu dan Cepogo lancar. Namun dia tidak menampik apabila kondisi pasar sepi pembeli.

“Semua sudah normal. Kondisi sayur juga sudah bagus. Ada yang busuk tetapi enggak banyak. Berbeda saat hujan abu vulkanis. Tetapi kondisi pasar memang sepi pembeli. Tidak dapat diprediksi [pembeli] pada Minggu,” ungkap Warti saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya