SOLOPOS.COM - Pedagang sembako menjual barang dagangannya di kompleks Pasar Induk Klaten, Sabtu (21/3/2020). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Harga sejumlah sembako di Pasar Induk Klaten mulai merangkak naik dalam tiga hari terakhir. Selai itu, harga empon-empon di pasar tradisional juga masih tinggi seiring merebaknya persebaran virus corona di Tanah Air.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, harga sembako yang mengalami kenaikan terus-menerus di Klaten yakni gula pasir. Harga gula pasir saat ini senilai Rp18.000 per kilogram dari sebelumnya Rp17.000 per kilogram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harga sembako lainnya yang mengalami kenaikan di Klaten antara lain; bawang putih dari Rp40.000 per kilogram menjadi  Rp45.000. Sementara bawang merah dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp30.0000.

7 ODP dan 250 PP di Sragen Dipantau Terkait Corona

Harga telur dari Rp24.000 per kilogram juga naik menjadi Rp25.000 . Sedangkan gula Jawa yang Rp14.000 per kilogram menjadi Rp16.000.

“Gula pasir memang sudah naik dari beberapa hari kemarin. Tapi 2-3 hari ini naik lagi. Saya sendiri tak tahu kenapa terus naik. Rumornya, banyak pabrik yang tutup karena tidak menggiling tebu. Bagi saya, yang penting barangnya masih mudah diperoleh. Dalam tiga hari, saya bisa menjual satu sak gula pasir [isi 50 kilogram],” kata salah satu pedagang sembako di Pasar Induk Klaten, Huda Nur Rohmat, 42, saat ditemui wartawan di kiosnya, Sabtu (21/3/2020).

Penjual sembako lainnya di Pasar Induk Klaten, Fitri, 25, mengatakan cabai rawit juga mengalami kenaikan harga signifikan dalam sepekan terakhir. Harga cabai rawit saat ini senilai Rp50.000 per kilogram.

Ini Bahaya Suhu Tubuh di Bawah 35 Derajat Celcius

“Harga cabai rawit sebelumnnya di kisaran Rp45.000 per kilogram. Sehari saya bisa menjual 10 kilogram cabai rawit. Sedangkan, cabai keriting justru turun drastis. Harga cabai keriting saat sekarang Rp25.000 per kilogram. Sebelumnya senilai Rp40.000 per kilogram,” katanya.

Fitri mengatakan harga empon-empon di pasar tradisional masih relatif tinggi. Hal ini tak terlepas dari merebaknya persebaran virus corona di berbagai daerah di Tanah Air.

“Empon-empon masih tinggi. Jahe emprit masih senilai Rp50.000 per kilogram. Beberapa waktu lalu, masih Rp30.000 per kilogram. Empon-empon lainnya, seperti kunir, temulawak, dan serai kenaikannya hampir separuh. Saya menjual kunyit dan temulawak masing-masing Rp10.000. Sedangkan serai satu ikat senilai Rp5.000,” katanya.

Hasil SKD CPNS 2019 Diumumkan Besok, Jangan Sampai Ketinggalan!

Warga Klaten Diimbau Hidup Bersih

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Bersinar masih stabil. Stok pangan masih mencukupi. Di tengah maraknya persebaran virus corona, warga Klaten diimbau tetap tenang dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Di Klaten tetap kondusif. Harga sembako, seperti gula pasir memang mulai tinggi, tapi itu terjadi di seluruh daerah. Di Klaten juga tidak ada istilah panic buying. Di pusat perbelanjaan, juga masih kondusif,” katanya. (Ponco Suseno)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya