SOLOPOS.COM - Sapi limosin milik Didik Hendra Prasetya seberat 1,3 ton dan dijual laku Rp100 juta. Minggu (21/8/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harga sapi melejit jelang Hari Raya Idul Adha

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Rekor fantastis dibukukan Didik Hendra Prasetya, salah seorang peternak sapi asal Dusun Duwet, Desa Karangwuni, kecamatan Rongkop. Jelang Hari Raya Kurban, sapi seberat 1,3 ton miliknya dilepas dengan harga Rp100 juta.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Capaian ini menjadi rekor tersendiri, karena hingga saat ini belum ada sapi asal Gunungkidul yang memiliki harga selangit itu.

“Saya sedih juga senang karena sapi saya laku mahal. Mungkin rekor ini tidak hanya di Gunungkidul tapi juga DIY,” kata Didik kepada wartawan, Minggu (21/8/2016).

Dia mengatakan, sapi dengan harga fantastis ini dibeli oleh  Yayasan Masjid Terminal (master) Depok, Jawa Barat. Rencananya sapi itu akan dikirim ke pemilik baru dalam beberapa hari ke depan.

Didik mengakui rekor yang fantastis ini tercipta karena tekun dalam pemeliharaan. Awalnya, 1,5 tahun lalu membeli sapi jenis limosin ini dengan harga Rp23 juta. Rahasia sukses memelihara sapi ini dimulai dengan memahami kebutuhan gizi sapi.

Sedang untuk konsumsi pakan setiap harinya, sapi itu diberi ampas singkong yang dicampur dengan bekatul dan ditambah sedikit garam. Sedang pemberian hijauan makanan ternak (HMT) hanya diberikan secara berkala sebagai pelengkap agar sapi lahap makan.
Menurut dia, cara ini terhitung ampuh. Sedang dari sisi pengeluaran juga bisa ditekan karena tidak butuh banyak hijau daun.

“Saya punya 28 sapi dan dari hasil penjualan hewan ternak ini dapat untuk Rp700 juta. Kalau di rata-rata, per ekornya dapat untung Rp50 juta,” katanya.

Diakuinya tidak semua sapi yang dipeliharanya berhasil memiliki bobot di atas 1 ton.  Sebab jika dirata-rata yang dipeliharanya memiliki bobot sekitar delapan kuintal.

“Dengan pemeliharaan yang profesional saya yakin setiap peternak bisa berhasil. Mudah-mudahan cara saya ini bisa ditiru peternak yang lain,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Krisna Berlian mengaku baru tahu sapi asal Gunungkidul bisa laku Rp100 juta. Adanya capaian ini, ia berharap cara yang dilakukan didik bisa ditiru oleh peternak yang lain.

“Saya akan lihat di peternakan yang bersangkutan. Setelah itu akan kami koordinasikan agar pemeliharaan yang diterapkan bisa ditiru oleh warga yang lain sehingga bisa ikut ketularan sukses,” kata Krisna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya