SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL–Harga ternak sapi kembali merangkak naik menyusul dihentikannya impor ternak sapi dari Australia beberapa waktu lalu. Adapun masyarakat diminta mewaspadi lonjakan harga daging sapi seiring semakin banyaknya permintaan sapi lokal.

Warijo, selah seorang peternak sapi di Imogiri Bantul kepada Harian Jogja, Sabtu (25/6) mengatakan, kenaikan harga mulai terjadi sejak 10 hari terakhir. Ia mencontohkan harga sapi lokal dewasa kini sudah kembali ke harga semula yakni rata-rata Rp7-8 juta per ekor. Padahal sebelumnya anjlok ke harga Rp5 juta. Demikian juga anakan sapi atau pedet, kini naik menjadi Rp5 juta per ekor dari sebelumnya turun di harga Rp3,5 juta.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Sudah sepuluh hari ini, semenjak nggak lagi beli ternak dari Australia itu,” ujarnya.

Permintaan ternak dari pedagang di luar DIY pun menurutnya terus berdatangan. Ia mencatat, seminggu permintaan ternak datang sampai empat kali. Ternak dijual ke Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Padahal saat anjlok sejak 2010 lalu hampir tak ada satu pun permintaan pengiriman ke luar daerah.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Bantul, Sri Budoyo menyatakan, terjadi kenaikan harga ternak antara 10-15 persen semenjak dihentikannya impor ternak dari Negeri Kangguru beberapa waktu lalu. “Pengiriman ternak sudah kembali dilakukan, biasanya lima hari sekali tetap ada pengiriman,” ujarnya.(Harian Jogja/Bhektu Suryani)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya