SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ojek Online (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sejumlah driver ojek online (ojol) di Sukoharjo memilih meminta kenaikan harga tarif pesanan, dibandingkan melakukan protes menyusul kenaikan harga Pertamax serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) per 1 April 2022.

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) resmi menaikan harga BBM RON 92, Pertamax menjadi Rp12.500 per liter. Kebijakan ini mulai berlaku Jumat (1/4/2022). Selain itu, Pemerintah juga resmi menaikkan tarif PPN dari 10 persen menjadi 11 persen mulai Jumat ini. Kenaikan tarif PPN salah satunya berimbas pada harga voucher paket data operator sekluler.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang driver Grab, Fadli Aris, 44, saat berbincang dengan Solopos.com di Kwarasan, Grogol, Sukoharjo, Jumat, mengaku kenaikan paket data tak berpengaruh baginya. Hanya saja, kenaikan harga Pertamax cukup menyulitkan.

“Tidak begitu berpengaruh, di rumah juga memakai wifi, paketan hanya kalau di luar, itu juga masih turah [sisa]. Cuman kalau untuk Pertamax itu agak repot, soalnya kan 2-3 kali seminggu pakai Pertamax untuk membersihkan mesin,” jelasnya.

Baca juga: Tegas, Pemkab Sukoharjo Larang Alih Fungsi Lahan Pertanian Produktif!

Dia mengaku tidak menggunakan Prtamax setiap harinya, namun kenaikan harga tetap terasa. Menurutnya, dengan kenaikan harga beberapa kebutuhan tersebut, dia justru meminta tarif pesanan juga dinaikkan sehingga terjadi keseimbangan, pengemudi ojol juga tidak merugi.

Menutup Biaya Operasional

Terpisah, pengemudi Gojek, Ridwan Muhsin, 29, mengaku kenaikan harga paket data dan Pertamax tidak berpengaruh baginya. “Belum berasa ya [pengaruhnya], kalau dari Gojek sendiri kan ada paket datanya setiap bulan sudah full telpon juga, jadi tidak terlalu berpengaruh,” terangnya di sekitar Solo Baru, Sukoharjo.

Dia juga mengatakan tidak menggunakan Pertamax, karena sejak harga awal, pendapatannya tidak mampu menutup biaya operasional jika menggunakan Pertamax.

Baca juga: Harga Naik Jadi Rp12.500/L, Pengguna Pertamax di Sukoharjo Thele-Thele

Pengemudi Gojek lainnya di lokasi yang sama, Tri Gunawan, 32 mengaku tidak akan melakukan demonstrasi terkait kenaikan harga itu. Menurutnya, kenaikan harga tersebut tidak berpengaruh baginya, hanya saja dia meminta adanya kenaikan tarif pesanan.

“Sekarang kalau narik terdekat saja hanya dapat Rp6.400 kalau mau demo off sehari sudah eman-eman [sayang], kalau bisa kenaikan harga juga diikuti dengan kenaikan tarif [ojol],” terangnya.

Menurutnya tarif pesanan yang dia dapatkan jika untuk membeli Pertamax juga tidak akan mampu mencukupi, sehingga dia memilih tidak menggunakan bahan bakar itu.

Baca juga: PPN 11%, Harga Voucher Data di Sukoharjo Naik Beragam hingga Rp10.000

Pengemudi Shopee Food, Muhammad Rovedo, 20, mengaku tidak menggunakan Pertamax dan juga tidak mendapatkan subsidi paket data dari kantornya, sehingga kenaikan harga paket data akan berpengaruh baginya.

“Kalau Pertamax tidak pakai, soalnya sebelum naik sudah mahal, jatuhnya boros. Kalau pakai Pertamax jadinya tidak dapat [penghasilan] apa-apa. Paket data tidak ada juga dari kantor, jadi beli sendiri, lumayan terasa kalau ada kenaikan harga. Kalau bisa tarif orderan dinaikkan lah,” katanya di Solo Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya