Solopos.com, JAKARTA — Harga BBM jenis Pertalite dan Pertamax diusulkan naik Rp1.500/liter seiring dengan kenaikan harga minyak dunia. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, Rabu (27/10/2021) lalu.
Menurutnya kenaikan harga itu akan membantu disparitas keenomian Pertamina sebesar 50%. “Menurut saya, bisa pertimbangkan untuk dinaikkan Rp1.500 per liter sebagai win-win solusi bagi Pertamina dan Pemerintah,” kata dia seperti dikutip dari Okezone, Senin (1/11/2021).
Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life
Baca juga: Booom! Truk BBM Terbakar di Tol Pandaan-Malang, Macet 8 Km
Akan tetapi dia meminta Pertamina selaku pihak berwenang menetapkan harga BBM Pertalite dan Pertamax mempertimbangkan kondisi masyarakat. Dia khawatir kenaikan harga akan menimbulkan gejolak di tengah perekonomian masyarakat.
“Jika memang kondisi ekonomi sudah baik, maka saya kira bisa disesuaikan dengan keekonomian,” katanya.
Seperti diketahui harga BBM jenis Pertalite di Pulau Jawa dipatok Rp7.650/liter. Sementara di luar Pulau Jawa harganya bervariasi, yaitu Rp7.650, Rp7.850, dan Rp8.000 per liter bergantung provinsinya. Sedangkan harga Pertamax dibanderol Rp9.000 hingga Rp9.200 per liter.
Baca juga: Harga BBM Indonesia Termurah ke-2 di Asean, Ini Perbandingannya
Adapun penyesuaian harga BBM Umum disesuaikan dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Sampai saat ini PT Pertamina juga belum menyampaikan kenaikan harga BBM jenis Pertamax dan Pertalite secara resmi. Artinya harga kedua jenis BBM itu masih sama dan belum ada perubahan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
