SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Penjualan Pertamax di Jogja anjlok akibat kenaikan harga bahan bakar non subsidi ini per 1 September lalu.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Manajer SPBU di Jalan Kol. Soegiono Jogja, Muhamad Djauhari Yunus mengatakan, sejak harga Pertamax naik menjadi Rp10.000 per liter dari sebelumnya Rp9.800, penjualan Pertamax di SPBU-nya anjlok lebih dari 100% menjadi hanya 350 liter per hari. Padahal, pada Agustus lalu penjualan Pertamax sempat naik hingga 26% sejak pemerintah melarang kendaraan dinas mengonsumsi Premium.

“Sebelumnya kan enggak naik, terus sejak Agustus terus naik sampai 26%, sekarang malah turun drastis. Trennya memang begitu kalau harga Pertamax tembus Rp10.000 pasti penjualanya turun,” terang Muhamad Djauhari kepada Harian Jogja belum lama ini.

Menurut dia, perbedaan harga yang tajam antara Pertamax dan Premium menjadi pemicu terbesar pemilik mobil pribadi kembali beralih ke Premium.

Kendati Pertamax turun, penyaluran Premium menurutnya masih relatif stabil, rata-rata 16-17 ton per hari. Hal ini karena SPBU membatasai penjualan Premium ke pengecer maksimal hanya 20 liter seiring pembatasan BBM per 1 Agustus. Bila tak ada pembatasan penjualan Premium ke pengecer, diperkirakan konsumsi bahan bakar bersubsidi ini bakal melonjak sejak harga Pertamax naik. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya