SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (dok. Solopos)

Solopos.com, WONOGIRIWonogiri menjadi salah satu daerah penghasil sapi potong terbanyak di Jawa Tengah, tepatnya di urutan ketiga setelah Grobogan dan Blora. Populasi sapi potong di Wonogiri per Desember 2022 mencapai 168.465 ekor.

Sedangkan jumlah peternak sapi per Desember 2022 sebanyak 98.117 orang. Seperti diketahui, menjelang Lebaran Haji atau Iduladha permintaan sapi untuk kurban di Wonogiri meningkat. Seiring dengan itu, harganya naik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejauh ini, dari informasi yang dihimpun Solopos.com, pada tiga pekan menjelang Iduladha harga sapi sudah naik 10%. Harga jual sapi saat ini berkisar Rp20 juta-Rp23 juta per ekor. Sementara harga sapi pada hari-hari biasa Rp18 juta-Rp19 juta per ekor. 

Berdasarkan data Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri, lima kecamatan dengan populasi sapi terbanyak di Kota Sukses yakni:

1. Eromoko: 13.702 sapi
2. Pracimantoro: 13.551 sapi
3. Giriwoyo: 10.025 sapi
4. Bulukerto: 9.984 sapi
5. Ngadirojo: 8.521 sapi

Sedangkan lima kecamatan dengan jumlah peternak terbanyak yakni:

1. Pracimantoro: 9.978 orang
2. Eromoko: 7.700 orang
3. Giriwoyo: 5.571 orang
4. Purwantoro: 5.469 orang
5. Tirtomoyo: 5.137 orang

Jumlah populasi sapi di Wonogiri pada 2023 ini diperkirakan menurun dibandingkan pada 2022. Penurunan populasi disebut dipengaruhi wabah penyakit lumpy skin desease (LSD) dan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Adanya wabah penyakit tersebut, para peternak tidak berani memelihara banyak ternak. Meski populasi turun, penjualan ternak sapi keluar Wonogiri pada momen Iduladha diperkirakan meningkat dibanding tahun sebelumnya selama pandemi Covid-19.

Alur Pengiriman Ternak

Jumlah ternak yang terjual keluar pada momen Lebaran kurban 2023 ini ditaksir lebih dari 2.500 ekor sapi. Sapi Wonogiri banyak yang dijual ke Jawa Barat dan Jakarta.

Untuk pengiriman ternak ke Jawa Barat, peternak wajib meminta surat rekomendasi pemasukan ternak dan surat pernyataan dari lembaga terkait di kabupaten/kota/provinsi tujuan.

Setelah mendapatkan surat rekomendasi pemasukan, peternak menghubungi petugas Dislapernak Wonogiri untuk melakukan pemeriksaan hewan yang akan dikirim dan penerbitan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Sedangkan untuk alur pengiriman ternak ke Jakarta ada sedikit perbedaan. Pertama, peternak atau pedagang mesti meminta surat rekomendasi pemasukan ternak dan surat pernyataan dari lembaga terkait di kabupaten/kota/provinsi tujuan.

Kemudian mengajukan surat keterangan daerah bebas penyakit hewan dari Dislapernak Wonogiri, meminta surat rekomendasi pengeluaran ternak ke lembaga terkait Provinsi Jawa Tengah. Berikutnya mengajukan sertifikat veteriner di Dislapernak Wonogiri.

Terakhir meminta petugas Dislapernak Wonogiri untuk melakukan pemeriksaan hewan yang akan dikirim dan penerbitan SKKH dengan syarat tanda bukti hewan telah divaksin. Jika ternak belum divaksin, harus menunjukkan surat hasil laboratorium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya