SOLOPOS.COM - Moror Listrik Honda EM1 e diaperkan di IIMS 2023 di Jakarta.(Bisnis).

Solopos.com, SOLO — Penjualan motor listrik di Soloraya yang tidak mendapatkan subsidi lebih tinggi dibandingkan motor listrik bersubsidi. Harga murah dan kemudahan servis menjadi  faktor utama.

Selain harga yang murah, pemilik dealer juga menyebut pembeli tak memilih motor subsidi karena aturannya belum pasti.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Bagian penjualan Spedmot Listrik Solo, Harsini, kepada ,Solopos.com Jumat (24/3/2023), membenarkan penjualan motor listrik nonsubsidi di Solo lebih tinggi dibandingkan motor listrik subsidi.

Bahkan, penjualan motor listrik nonsubsidi justru meningkat setelah pemerintah resmi memberikan subsidi untuk beberapa merek.

“Penjualan motor listrik yang nonsubsidi sekarang memang lebih tinggi dibandingkan yang mendapatkan subsidi. Bahkan waktu pemerintah sudah menetapkan subsidi, motor listrik seperti Uwinfly itu penjualannya naik, meskipun banyak juga yang tanya-tanya mengenai motor listrik subsidi,” jelasnya.

Ada beberapa alasan mengapa motor listrik nonsubsidi lebih diminati dibandingkan yang mendapatkan subsidi, salah satunya adalah harga yang lebih murah. Harsini juga menyebut faktor lainnya adalah servis yang lebih mudah dan murah.

“Jauh lebih murah untuk motor listrik yang non subsidi, misalkan Uwinfly itu harganya Rp2,5 juta sampai Rp4 juta, bandingkan dengan Volta atau Viar harganya setelah subsidi itu masih sekitar Rp8 juta sampai Rp10 juta. Untuk servisnya juga lebih mudah yang non subsidi karena fiturnya memang enggak banyak, jadi paling hanya ganti baterai, kalau yang dapat subsidi misalkan bermasalah servisnya bisa lebih mahal karena fiturnya banyak,” ulas Harsini.

Pernyataan serupa juga diungkapkan Saleh. Pemilik dealer sepeda dan motor listrik di Kadilangu, Sukoharjo ini menyebut permintaan motor listrik nonsubsidi masih lebih tinggi dibandingkan subsidi.

Menurutnya, selain harga yang lebih murah, variasi tipe dan bentuk kendaraan motor listrik non subsidi lebih menarik dibandingkan motor listrik yang mendapatkan subsidi.

“Bentuk motor listrik nonsubsidi jauh lebih menarik, ada yang mirip vespa, ada yang bentuknya seperti motor klasik. Sama harganya juga lebih murah dibandingkan motor listrik yang mendapatkan subsidi,” ucap Saleh, Jumat.

Saleh juga menyebut, pengguna motor listrik saat ini masih didominasi oleh ibu rumah tangga ataupun siswa SMA. Untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang disasar pemerintah, Saleh mengaku masih belum banyak yang membeli kendaraan listrik.

“Mayoritas ibu rumah tangga atau anak-anak SMP-SMA yang beli motor listrik. Kalau untuk pelaku UMKM kayaknya masih belum ada sejauh ini, karena harganya memang enggak murah dan dari sisi tenaga, mereka masih ragu-ragu apakah sama dengan motor biasa,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya