SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Bisnis Indonesia)

MELBOURNE–Harga minyak turun, Senin (1/10/2012) pagi, dari penutupan tertinggi dalam sepekan di New York menyusul lemahnya manufaktur China yang berkontraksi per September.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini meningkatkan spekulasi permintaan bahan bakar akan menurun dari negara konsumen minyak mentah terbesar ke dua dunia.

Kontrak West Texas Intermediate tergelincir 0,6% setelah mengakhiri kenaikan kuartalan terbesar sejak Desember pada 28 September.

Menurut data yang dirilis pada 29 September 2012, indeks pembelian pabrikan dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics berada di 47,9 untuk September, naik dari posisi 47,6 pada Agustus.

Kendati demikian, angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi. Pemerintah akan memberikan stimulus kedua untuk membangun ekonomi melalui manufaktur.

Minyak mentah pengiriman November turun 59 sen menjadi US$ 91,60 per barel di New York dan berada di US$91,84 pada 08:33 pagi waktu Sydney. Angka ini naik 0,4% menjadi US$92,19 pada 28 September, penutupan tertinggi sejak 21 September. Selama kuartal III berjalan, harga meningkat 8,5%.

Di London, minyak Brent pengiriman November turun 21 sen menjadi US$112,18 per barel. Premi patokan Eropa untuk minyak mentah New York berada di US$20,35, jarak terlebar sejak 16 Agustus.

Produksi minyak dari OPEC terjatuh ke level terendah dalam 18 bulan pada September. Survei Bloomberg menununjukkan penurunan ini dipimpin oleh Angola dan Nigeria.

Menurut survei perusahaan, produsen, dan analisis minyak mengatakan output minyak negara pengekspor minyak tersebut tergelincir 454.000 barel, atau 1,4%, ke 31,97 juta barel rata-rata per hari yang telah direvisi 32,433 juta pada Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya