SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Singapura–Harga minyak mentah dunia yang sempat ‘mengamuk’ pada akhir pekan lalu akhirnya mulai reda. Harga minyak ikut terkena imbas dari kebijakan China menaikkan suku bunganya sebesar 0,25%.

Pada perdagangan, Senin (27/12) di Singapura, minyak light sweet pengiriman Februari turun 23 sen menjadi US$ 91,28 per barel. Sementara minyak Brent pengiriman Februari naik tipis 12 sen menjadi US$ 93,89 per barel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, pada Sabtu (25/12), China memutuskan kenaikan suku bunganya 25 basis poin untuk kedua kalinya dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Keputusan itu diambil dalam rangka meredam dampak inflasi yang semakin membubung tinggi di China.

Kebijakan yang cukup mengejutkan di hari Natal tersebut cukup mengkhawatirkan para pialang minyak di awal perdagangan Senin ini.

“Saya kira pasar memperirakan kenaikan suku bunga pada kuartal I tahun 2011, namun kenaikan yang mengejutkan ditangkap pasar sebagai kejutan,” ujar Serene Lim, analis migas dari ANZ Bank di Singapura seperti dikutip dari AFP.

Pada pialang melihat kebijakan China yang cukup mengejutkan itu bisa menggerus permintaan minyak dunia, apalagi China tergolong sebagai salah satu konsumen minyak terbesar dunia.

“Saya kira kebijakan moneter ketat akan memperlambat pertumbuhan ekonomi China dan pertumbuhan permintaan minyak pada tahun depan,” imbuh Lim.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya