SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Harga bahan bakar non subsidi seperti Pertalite dan Pertamax akan turun menyesuaikan harga minyak dunia yang tengah merosot. Saat ini harga minyak dunia senilai kisaran dibawah US$60 per barel.

Harga ini merosot luar biasa dibanding satu dan dua bulan lalu yang rata-ratanya saat itu tembus di atas US$80 per barel. Dirjen Migas, Djoko Siswanto, mengatakan pihaknya meminta para penjual BBM untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi. Hal itu pun dikemukakan olehnya dalam pertemuan dirinya dengan beberapa badan usaha penjual BBM Senin (26/11/2018) sore.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan hasil pertemuan tersebut cukup sesuai ekspektasi. Artinya, pihak badan usaha penjual BBM akan mengikuti apa yang diminta oleh pemerintah untuk menurunkan harga. “[hasil pertemuannya] Sesuai harapan [pemerintah],” katanya, Selasa (27/11/2018).

Namun soal kapan dimulainya penurunan harga BBM nonsubsidi, Djoko mengatakan hal itu menjadi wewenang bagi badan usaha. Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) masih menunggu langkah pemerintah perihal penurunan harga BBM non subsidi seiring dengan menurunnya harga minyak dunia.

Direktur pemasaran ritel Pertamina, Mas’ud Khamid, mengatakan sampai saat ini pihaknya menunggu panggilan dari Kementerian ESDM terkait hal tersebut. “Kita nunggu Pemerintah, nunggu dipanggil dulu, ya nanti kajiannya bersama,” katanya, Senin (26/11).

Sementara itu, permintaan pemerintah untuk menyesuaikan harga bahan bakar non subsidi kepada para badan usaha penjual BBM dipastikan tidak berdampak pada inflasi.

Pengamat Energi Watch, Mamit Setiawan, mengatakan permintaan untuk menurunkan harga BBM non subsidi sesuai dengan harga minyak dunia cukup wajar, apalagi saat ini harga minyak dunia memang sedang turun.

“Badan Usaha selain Pertamina biasanya jika minyak dunia naik dalam 2 pekan akan melakukan evaluasi dan langsung menaikkan BBM. Harusnya dengan kondisi sekarang mereka harus segera menurunkan harga BBM. Jika kompetitor sudah menurunkan harga, saya kira pertamina akan mengikuti penurunan harga tersebut,” katanya, Minggu (25/11/2018).

Namun, imbuhnya, saat ini Pertamina masih coba untuk memperbaiki keuangannya mengingat Pertamina menjadi badan usaha yang paling lambat dalam menaikkan harga BBM nonsubsidi, terutama jenis pertalite. Pri Agung Rakhmanto selaku pendiri Reforminer mengatakan permintaan pemerintah untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi sudah benar.

“Kan memang sudah sewajarnya naik turun sesuai nilai keekonomiannya mengikuti pergerakan harga minyak dunia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya