SOLOPOS.COM - Ilustrasi kilang minyak (migas.esdm.go.id)

Harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober berakhir melemah US$1,06 ke US$51,66 per barel.

Solopos.com, CHICAGO — Harga minyak mentah di New York dan London mencatat penurunan terbesar dalam sepekan pada akhir perdagangan Selasa (22/8/2018) pagi WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September ditutup merosot US$1,14 ke US$47,37 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 22% di atas rata-rata pergerakan 100 hari.

Dilansir Bloomberg, Selasa (22/8/2017), adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober berakhir melemah US$1,06 ke US$51,66 per barel, di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Pergerakan pada kedua bursa minyak tersebut turun lebih dari 2%, dengan minyak mentah Brent meluncur dari level tertinggi tiga bulan yang dibukukan pada hari Jumat (18/8/2017).

Libya dilaporkan berupaya membuka kembali jaringan pipa yang menghubungkan ladang minyak Sharara ke terminal ekspor Zawiya. Sementara itu, OPEC dikabarkan melihat tingkat kepatuhan yang sedikit lebih rendah terhadap kesepakatan pengurangan produksi mereka pada bulan Juli.

“Kami mungkin sampai pada titik di mana orang-orang mulai menyadari bahwa hal itu sedikit berlebihan di sini,” kata Bob Yawger, direktur divisi berjangka di Mizuho Securities USA.

Harga minyak di New York telah bertahan di bawah US$50 per barel saat investor mencermati upaya pemangkasan pasokan oleh OPEC dan sejumlah negara non-OPEC terhadap kenaikan produksi minyak shale AS, berikut pemulihan produksi Libya dan Nigeria yang dibebaskan dari kesepakatan OPEC.

Sementara itu, Komite Teknis Gabungan OPEC dan negara-negara non-OPEC yang bertemu di Wina pada hari Senin diinformasikan melihat tingkat kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut mencapai 94% pada Juli.

Angka itu sedikit lebih kecil daripada 98% pada bulan Juni. Namun menurut Petro-Logistics SA, OPEC berada di jalur untuk membatasi output dengan jumlah terbanyak dalam lima bulan pada bulan Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya