SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SINGAPURA: Harga minyak melemah di perdagangan Asia, Rabu, jelang laporan yang diperkirakan menunjukkan kenaikan persediaan minyak di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar dunia.

Para dealer mengatakan, pasar juga terpengaruh oleh kekhawatiran tentang kesehatan bank-bank besar AS, dengan hasil “stress tests” (uji ketahanan) yang dilakukan pemerintah akan diumumkan pada Kamis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah “light sweet” untuk pengiriman Juni, jatuh 19 sen menjadi 53,65 dolar AS per barel.

Minyak mentah “Brent North Sea” untuk penyerahan Juni turun 19 sen menjadi 53,93 dolar AS per barel.

“Pada sisi pasokan semua kami dengar di sana minyak berlimpah,” kata Phil Flynn dari Alaron Trading.

Data menunjukkan bahwa kondisi terburuk akan berakhir untuk ekonomi AS, memicu harapan ekonomi “rebound” (berbalik naik) dan membantu memicu sebuah “rally” di pasar saham global baru-baru ini.

Dalam perdagangan harian, Selasa, minyak mentah New York sempat mencapai 54,83 dolar AS — level tertinggi sejak 18 November.

Para investor mewaspadai setiap perkiraan kenaikan persediaan minyak di Amerika Serikat, yang akan mengindikasikan permintaan energi masih lemah. Departemen Energi AS (DoE) akan merilis data persediaan terakhir pada Rabu.

Harga minyak dunia telah merosot sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli 2008, karena penurunan ekonomi global telah memangkas signifikan permintaan minyak dunia. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya