SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kilang Minyak (JIBI/Bisnis Indonesia/Andry T Kurniadi)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Andry T Kurniadi)

MELBOURNE – Harga minyak naik pagi ini, Jumat (28/9/2012) untuk hari kedua dan menuju pengingkatan kuartal terbesar tahun ini sebelum laporan independen AS yang diproyeksikan akan menunjukkan hal yang sama keluar. Peningkatan harga tersebut merupakan sinyal dari pemulihan ekonomi yang dapat meningkatkan permintaan bahan bakar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di New York, minyak pengiriman November menguat US$1,87 ke US$91,85 per barel, kenaikan terbesar sejak 3 Agustus. Harga kontrak minyak turun US89,90 kemarin, terendah sejak 2 Agustus. Harga minyak Brent pengiriman November melemah US$1,97% ke US$112,01 per barel di London. Adapun harga premi patokan Eropa untuk West Texas Intermediate melebar ke US$20,16.

Harga kontrak minyak naik 0,6% setelah kemarin naik 2,1%, terbesar dalam 8 pekan. Menurut survei Bloomberg pembelian rumah tangga AS yang maencapai 70% dari perekonomian kemungkinan naik 0,5% bulan lalu, naik 0,4% dari Juli, sebelum data dari Departemen Perdagangan keluar hari ini.

Menurut survei Bloomberg terhadap analis. 13 dari 28 analis atau 46% mengatakan harga minyak mentah akan turun sampai 5 Oktober. 10 lainnya atau 36% memprediksi harga kontrak minyak akan naik dan 5 analis memprediksi aka nada perubahan harga minyak.

Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dalam laporan mingguannya mengatakan akan menahan pengiriman minyak mentah hingga bulan depan menyusul lemahnya permintaan China. OPEC akan mengekspor 23,66 juta barel per hari dalam 4 minggu hingga 13 Oktober, turun 1,2% dari 23,95 miliar sebulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya