SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertambangan minyak (Reuters-Ernest Scheyde)

Solopos.com, NEW YORK – Permintaan bahan bakar di seluruh dunia turun drastis akibat kebijakan lockdown pandemi Covid-19. Pasar mengalami kelebihan suplai, sehingga semua tempat penyimpanan minyak penuh. Imbasnya, harga minyak mentah dunia West Texas Intermediate (WTI) turun drastis pada Senin (20/4/2020).

Dilansir Bloomberg, Selasa (21/4/2020), untuk pertama kalinya dalam sejarah, harga minyak mentah WTI turun sampai minus 40 dolar per barel di pasar berjangka untuk bulan Mei. Harga minus itu berarti, pembeli kontrak berjangka bukannya membayar; melainkan mendapat uang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bandingkan Krisis Ekonomi 1998 dan Corona, JK Sarankan Jokowi Hemat Duit

Karena kelebihan pasokan, tangki penyimpanan untuk WTI menjadi sangat penuh sehingga sangat sulit menemukan tempat penyimpanan baru.

“Tidak ada lagi kapasitas penyimpanan yang tersedia, sehingga harga komoditas secara efektif nol,” kata Bob Yawger, direktur saham berjangka di Mizuho, New York.

“Jadi, kalau harga sudah minus satu dolar, artinya mereka akan membayarmu satu dolar untuk mengeluarkan minyak dari sana.”

Dibanding PSBB, Bupati Karanganyar Lebih Pilih Cara Ini Untuk Lawan Covid-19

Para pelaku pasar berebutan menjual pasokan minyak yang berlebihan, sehingga akhirnya harga berada di bawah nol di pasar berjangka untuk kontrak bulan Mei. Para pedagang berusaha menemukan pembeli dan akhirnya menawarkan akan membayar, kalau ada yang ingin “membeli” minyaknya.

Anjloknya harga minyak mentah juga sebagian disebabkan oleh model bisnis transaksi berjangka. Kontrak berjangka diperdagangkan untuk 1.000 barel minyak mentah, yang dikirim ke fasilitas penyimpanan Cushing.

Harga Minyak Dunia Turun

Perusahaan-perusahaan energi memiliki tangki penyimpanan dengan kapasitas sekitar 76 juta barel. Setiap kontrak diperdagangkan untuk jangka waktu satu bulan, dan transaksi kontrak bulan Mei akan berakhir hari Selasa (21/4/2020).

Masa Belajar Di Rumah Para Siswa Madiun Diperpanjang Hingga Lebaran Usai

Itu sebabnya, para investor yang memegang kontrak bulan Mei berebut melepas saham berjangka mereka, karena biaya penyimpanan tinggi. Itu sebabnya mereka mau melepas sahamnya dengan membayar orang yang mau membeli.

Harga minyak di pasar saham AS mulai merangkak naik lagi di atas nol hari Selasa, dan para pedagang sekarang fokus pada kontrak untuk bulan Juni, yang masih diperdagangkan di atas 20 dolar per barel.

“Jatuhnya harga minyak mentah berjangka tidak otomatis berarti jatuhnya harga-harga di pompa bensin”, kata Tom Kloza, analis senior di Oil Price Information Services.

Satu Pasien Covid-19 di RS Kasih Ibu Solo Sembuh, 4 Masih Dirawat

“Kita memang akan terus melihat harga bensin, harga diesel, dan harga bahan bakar jet turun. Tapi kita tidak akan melihat bahan bakar diberikan cuma-cuma. Sekalipun harga minyak mentah di pasaran mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Tom Kloza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya