SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak nonsubsidi jenis Pertamax. (Rachman/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA–Harga minyak dunia mengalami penurunan, Senin (4/4/2022), setelah sepekan lalu mengalami koreksi.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Pernah Turun, Kenapa Harga Pertamax Tak Ikut Turun?

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Ini bertolak belakang dengan kenaikan harga Pertamax yang berlaku 1 April 2022 dari harga Rp9.000-Rp9.400 per liter menjadi Rp12.500-Rp13.000 per liter. Harga minyak jenis Brent tercatat terkoreksi sebesar 0.6% sehingga membuat harganya menjadi US$103,76 per barel.

Sementara itu, minyak bumi jenis light sweet atau WTI turun harga menjadi US$98,72 akibat lockdown di China karena merebaknya pandemi Covid-19. Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax naik dari sebelumnya Rp9.000-Rp9.400 per liter menjadi Rp12.500-Rp 13.000 per liter.

Akibatnya, terjadi peningkatan permintaan BBM dengan nilai oktan di bawahnya yaitu Pertalite yang memicu kekurangan stok di sejumlah SPBU.

Baca Juga: Gangguan pada Pipa Kaspia, Harga Minyak Dunia Melonjak

Data Pertamina menyebutkan per 27 Maret 2022, stok Pertalite secara nasional adalah 1,16 juta kilo liter (kL) sehingga dapat bertahan hingga 15,7 hari ke depan. Stok tersebut merupakan akumulasi stok pada Terminal BBM, kilang, dan in-transit kapal.

Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Fahmy Radhi mengatakan pemerintah harus mengambil sikap lanjutan terhadap penurunan harga minyak mentah dunia karena berpengaruh pada harga keekonomian BBM nasional.

“Untuk Pertamax, harganya diserahkan kepada mekanisme pasar. Setiap kenaikan harga [minyak dunia], maka harga Pertamax disesuaikan,” ujar Fahmy kepada Bisnis, Senin (4/4/2022).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, Apa Saja Penyebabnya?

Namun, sambung Fahmy, saat harga minyak turun, maka Pertamina harus menurunkan harga Pertamax. “Pertamina harus konsisten. Saat harga minyak turun, harga Pertamax seharusnya diturunkan. Dua tahun lalu saat harga minyak menyentuh US$10 per barel, harga Pertamax tidak turun,” tukas Fahmy.

Adapun untuk Pertalite, Fahmy meminta agar pemerintah tidak menaikkan harga Pertalite untuk menjaga stabilitas ekonomi.
“Pertalite dalam waktu dekat ini jangan dinaikkan,” tegas Fahmy. Menurut dia, kenaikkan harga Pertalite akan memicu inflasi. Pasalnya, konsumsi Pertalite mencapai 76% dari total konsumsi BBM nasional sehingga kenaikan harga Pertalite dapat mengerek naik harga-harga kebutuhan pokok.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Harga Minyak Turun, Harga Pertamax Bakal Turun?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya