SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Lelang kios dan toko Pasar Boyolali Kota yang akan digelar Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Boyolali pada akhir bulan ini diperkirakan akan sepi peminat.

Pasalnya, selain harga yang dinilai mahal, para pedagang memilih untuk tidak mengikuti sembari menunggu pelantikan Bupati/Wakil Bupati awal Agustus mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Isu di pedagang harga dinilai mahal. Selain itu juga karena mereka (pedagang) masih menunggu pelantikan bupati,” ujar Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Boyolali (P3B), Ichsanudin kepada wartawan, Senin (24/5).

Ekspedisi Mudik 2024

Ditambahkan Ichsanudin, selain harga mahal, pembayaran yang dilakukan secara cash juga sangat memberatkan pedagang. Meski Pemkab akan melibatkan perbankan, tetapi pedagang juga harus menyerahkan jaminan. Padahal, sebagian besar pedagang tidak memiliki sesuatu yang bisa diagunkan.
Apalagi menurut Ichsanudin, seusai pelantikan bupati harga kios akan turun hingga 20 persen. Pihak P3B sendiri, tambah Ichsanudin, berharap Disperindagsar bisa menunda kembali lelang harga kios dan toko. Hal itu dimaksudkan agar minimnya peserta bisa dihindari.

Selain itu, ada harapan di pedagang, bupati yang baru bisa mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan harga kios. Hal itu, jelas Ichsanudin, bupati terpilih Seno Samodro dalam visi misinya pro investasi.

“Kami berharap harga kios bisa terjangkau, sehingga bisa terjual seluruhnya dan roda ekonomi di pasar bisa berputar,” jelasnya. Sebelumnya, Kepala Disperindagsar Boyolali Nur Suhartinah menyatakan pihaknya akan melanjutkan melelang 30 kios dan toko yang tidak laku dalam lelang sebelumnya.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya