SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai impor. (Antara)

Solopos.com, WONOGIRI—Harga jual kedelai impor di tingkat pedagang di Kabupaten Wonogiri naik menjadi Rp12.000/kg (eceran) dan Rp11.200/kg (karungan kapasitas 50 kg/karung).

Kondisi tersebut membuat jumlah produsen tahu tempe turun sekitar 10 persen dibanding kondisi normal. Akibatnya, permintaan kedelai juga turun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harga jual kedelai impor naik secara bertahap sejak akhir 2020 lalu. Sebelumnya, harga jual kadelai impor tercatat Rp8.000/kg (eceran) dan Rp7.000/kg-Rp7.500/kg (karungan).

Baca Juga: Kedelai Melejit, Harga Tahu dan Tempe di Wonogiri Ikut Naik

Ekspedisi Mudik 2024

Pedagang kedelai impor, Dina Sulistyorini, 40, saat ditemui di Pasar Kota Wonogiri, Selasa (22/2/2022), menyampaikan hanya menjual kedelai impor merek Bola. Dia menjualnya seharga Rp12.000/kg (eceran) dan Rp11.200/kg (karungan) sejak sebulan terakhir.

Pada kondisi normal, dia menjual seharga Rp8.000/kg (eceran) dan Rp7.000/kg-Rp7.500/kg (karungan). Kemudian dari waktu ke waktu harga terus naik. Tiga bulan lalu harga jual kedelai impor tercatat Rp10.000/kg (eceran) dan Rp9.000/kg (karungan). Harga terus naik hingga saat ini.

“Pelanggan saya para produsen tahu-tempe dari tiga kecamatan, yakni Wonogiri, Ngadirojo, dan Selogiri. Pada kondisi normal dulu jumlahnya sekitar 50-an orang. Sekarang sudah berkurang sekitar 10 persen,” kata Dina.

Baca Juga: Kedelai Melejit, Harga Tahu dan Tempe di Wonogiri Ikut Naik

Menurut dia, pelanggan berkurang karena ada sejumlah produsen, terutama yang kapasitas produksinya kecil, berhenti produksi. Saat ini usaha semakin sulit. Selain harga kedelai yang menjadi bahan baku utama semakin mahal, saat ini harga minyak goreng juga naik, bahkan sulit diperoleh.

Produsen lainnya tetap bertahan dengan melakukan beberapa upaya, seperti mengurangi kapasitas produksi.

Kondisi tersebut juga berdampak terhadap penjualan kedelai di tempat usaha Dina. Pada kondisi normal dia mampu menjual 9 ton kedelai impor merek Bola (satu truk) dalam kurun waktu sepekan. Saat ini stok 9 ton kedelai baru bisa terjual secara keseluruhan selama 10-12 hari.

Baca Juga: Panen Kedelai Wonogiri Menurun dari Tahun ke Tahun, Ini Sebabnya

“Saat harga jual karungan masih Rp7.000/kg penjualan saya bisa mencapai 9 ton selama sepekan. Kalau sekarang stok saya tetap sama, tapi terjual habisnya lebih lama. Kebanyakan pelanggan sudah tahu kondisi ini, sehingga tidak mengeluh. Di awal-awal ada kenaikan harga banyak yang mengeluh,” ujar Dina.

 

Harga Naik

Kenaikan harga kedelai membuat produsen tahu tempe menaikkan harga jual. Alhasil, pedagang tahu tempe pun menaikkan harga.

Penjual tahu cokelat di Pasar Kota Wonogiri, Tukinem, menjual tahu ukuran kecil seharga Rp3.500/10 buah. Sebelumnya dia menjual seharga Rp3.000/10 buah. Tahu cokelat ukuran lebih besar dijualnya Rp5.000/10 buah dari sebelumnya Rp4.000/10 buah.

Baca Juga: Sedih, Produksi Kedelai Lokal Wonogiri Terus Menyusut Sejak 1 Dekade Terakhir

“Harga kulak dari produsen naik, jadi saya menaikkan harga jual agar tetap bisa untung. Itu pun keuntungan yang sapa perioleh mepet. Meski harga jual naik, tapi permintaan masih sama. Tapi banyak konsumen kalau membeli sambil mengeluh kenapa harganya naik,” ujar Tukinem.

Informasi yang dihimpun, harga jual kedelai impor mulai naik pada akhir 2020 lalu. Pada Januari 2021 harga jual eceran kedelai impor sudah mencapai Rp9.400/kg. Pada kondisi itu produsen tahu-tempe sudah mulai mengurangi produksi sekaligus menaikkan harga jual.

Produsen tempe di Lingkungan Donoharjo RT 001/RW 001, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Ny. Kadi, pada Januari 2021 lalu menginformasikan, pada kondisi normal memproduksi tempe 30 kg/hari-35 kg/hari. Pada Januari tahun lalu itu produksinya turun menjadi 25 kg/hari.

Baca Juga: Harga Kedelai di Wonogiri Naik Lagi, Nyaris Rp10.000 per Kg

Harga kedelai impor yang semakin tinggi membuat para produsen tahu-tempe di Jawa mogok produksi selama tiga hari pada 21-23 Februari 2022. Hal itu merupakan keputusan Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya