SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang beras (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga kebutuhan pokok berupa beras di Sragen mengalami kenaikan. Tengkulak disinyalir menjadi penyebabnya.

Solopos.com, SRAGEN – Harga kebutuhan pokok berupa beras di pasar-pasar tradisional di Bumi Sukowati melonjak, Senin (23/2/2015). Tengkulah disinyalir menjadi penyebab naiknya beras di Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Pasar Bunder, harga kebutuhan pokok beras mentik wangi naik dari Rp11.500 per kilogram menjadi Rp12.500 per kilogram, C4 super naik dari Rp9.000 per kilogram menjadi Rp10.500 per kilogram, dan pandan wangi naik dari Rp11.000 per kilogram menjadi 13.000 per kilogram. Tren kenaikan harga beras ini terjadi beberapa hari terakhir.

Seorang pedagang bahan kebutuhan pokok, Khaulah, 47, mengatakan persediaan beras di kiosnya mengalami penyusutan. Menurut dia saat ini persediaan berasnya hanya 100 karung. Padahal biasanya persediaan beras mencapai 200 karung. “Mudah-mudahan harga bisa segara kembali normal,” harap dia.

Kepala Dinas perdagangan (Disdag) Sragen, Nonok Sudjiono, ditemui wartawan menduga adanya permainan tengkulak dalam distribusi beras yang membuat harga bahan kebutuhan pokok masyarakat tersebut meningkat di pasaran. Tengkulak diduga membawa beras petani ke luar daerah sebelum menjualnya kembali di Sragen.

”Tidak masuk akal bila beras di Sragen sulit, dan harganya naik. Sebab Sragen adalah lumbung padi. Barangkali ada pihak ketiga [tengkulak] yang membawa dulu beras ke Surabaya sebelum dijual lagi di Sragen,” kata dia.

Terkait tren kenaikan harga beras di pasaran, Nonok menyatakan masih melakukan pengawasan. Sebab tidak menutup kemungkinan kenaikan harga beras memicu kenaikan harga bahan kebutuhan pokok lain. Pasalnya Disdag tidak bisa memperkirakan sampai kapan tren kenaikan harga beras berlangsung. “Tapi sejauh ini saya belum mendapat laporan adanya tren kenaikan harga beras di pasaran,” terang dia.

Nonok berencana melakukan pengecekan harga langsung di pasar dan distributor beras. Tujuannya untuk mengetahui potensi masalah distribusi beras. ”Saya berharap masyarakat aktif mengawasi distribusi beras. Jangan sampai terjadi gejolak harga di pasar. Tren kenaikan harga bisa diantisipasi sedini mungkin,” tegas dia terkait naiknya harga kebutuhan pokok beras di Sragen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya