SOLOPOS.COM - Yati sedang melayani pembeli di losnya di Pasar Kranggan, Jogja, Senin (13/6/2016). Harga sayuran menunjukkan kenaikan yang cukup besar.(Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Harga kebutuhan pokok tidak stabil menjelang hari Lebaran

Harianjogja.com, JOGJA-Harga kebutuhan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjelang Lebaran tidak stabil. Ada komoditas yang mengalami perubahan harga setiap beberapa hari sekali.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Berdasarkan pantauan Harian Jogja di Pasar Prambanan Sleman, Kamis (23/6/2016), pedagang mengeluhkan harga komoditas bawang putih jenis kating yang kerap berubah. “Harganya enggak menentu. Kemarin [Rabu] Rp38.000, sekarang Rp37.000. kemarin-kemarin naik turun seperti itu,” kata Siti, salah satu pedagang kebutuhan pangan asal Manisrenggo, Klaten.

Ia menghitung, perubahan harga bawang putih terjadi tiga hari sekali. Pedagang pun merasa kesulitan untuk menentukan keuntungan.

Siti mengatakan, bawang putih jenis kating dan cincau seakan bersaing. Saat ini jenis kating memang lebih mahal karena stoknya lebih sedikit. Sementara untuk cincau, hanya dijual sekitar Rp32.000 WIB.

“Tapi sama-sama mahal. Tergantung stoknya yang banyak mana. Kalau cincau yang banyak [stoknya], harga kating yang mahal. Kating yang banyak [stoknya], cinco yang gantian mahal,” ujar dia.

Harga komoditas yang masih tinggi adalah gula pasir. Meski di Prambanan sudah turun Rp1.000 per kg, tetapi pedagang menganggap harga gula pasir masih fantastis. “Di sini [Prambanan] masih Rp16.000 Hitungannya mahal, wong biasanya cuma Rp11.000,” ujar Siti.

Sementara harga gula pasir di Pasar Beringharjo dijual Rp15.500 per kg. Pedagang sebelumnya menjual dengan harga Rp16.500 per kg. Untuk komoditas telur, harganya semakin turun menjadi Rp18.000 per kg. Minyak curah Rp10.500 per kg, sementara kemasan bisa mencapai Rp12.500 per liter.

Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah cabai. Dalam data rata-rata harga kebutuhan pangan di Jogja yang dikeluarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, cabai merah keriting mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni Rp2.000 dari harga Rp16.333 per kg.

Cabai merah besar naik Rp1.334 per kg, cabai rawit hijau naik Rp1.333, dan cabai rawit merah naik Rp1.667 per kg. Kenaikan tersebut dibandingkan satu hari sebelumnya, Rabu (22/6/2016).

Komoditas daging sapi lokal juga belum mengalami perubahan. “Harga masih sama. Enggak ada sejarah daging sapi turun, nek mundak yo percaya [kalau naik ya percaya],” kata Waltiyem, pedagang daging sapi di Beringharjo. Sudah beberapa bulan ini ia menjual daging kelas I dengan harga Rp115.000. Menurutnya Operasi Pasar yang dilakukan Bulog belum memberi pengaruh pada harga di pasar.

Terkait stok, pedagang mengaku aman. “Stoknya aman. Ya cuma harganya itu yang tidak menentu,” kata pedagang di pasar Jangkang, Sleman.

Sebelumnya, Kepala Disperindag DIY Budi Antono mengklaim stok bahan pangan sampai pasca Idulfitri aman. “Kami imbau untuk tidak belanja berlebihan. Jangan khawatir stok habis karena sampai Lebaran masih cukup,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya