SOLOPOS.COM - Pedagang berjualan di Pasar Wates, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Harga kebutuhan pokok di Kulonprogo mulai naik.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional mulai merangkak naik sebulan sebelum Ramadan. Harga daging ayam bahkan sudah mencapai Rp28.000 per kilogram (kg).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sutiah, pedagang daging ayam di Pasar Wates mengungkapkan, kenaikan harga secara signifikan terjadi dalam sepekan terakhir. Dia memperkirakan kenaikan masih berlanjut hingga pertengahan bulan puasa nanti.

“Minggu lalu masih Rp23.000 sampai Rp24.000. Ini mulai naik dan biasanya baru stabil pertengahan bulan puasa tapi lalu naik lagi jika mendekati lebaran,” katanya, Selasa (19/5/2015).

Sutiah mengaku, kenaikan harga tersebut menurunkan daya beli konsumen. Jika sebelumnya dia bisa menjual 70-80 kg per hari, saat ini rata-rata hanya 60 kg per hari.

“Orang mengurangi belanja kalau harganya mahal,” ucapnya.

Sawi, pedagang lain di Pasar Wates juga mengatakan harga cabai rata-rata telah mencapai Rp20.000 per kg.

“Harganya naik-turun dan belum stabil tapi minggu lalu masih Rp12.000 sampai Rp13.000. Biasanya memang mulai naik kalau mau puasa begini,” ujar pria berusia 52 tahun itu.

Berdasarkan pantauan Harian Jogja di Pasar Wates, sejumlah komoditas juga mengalami kenaikan harga. Misalnya saja gula pasir yang naik dari Rp9.000 menjadi Rp11.000 per kg. Bawang merah yang pekan lalu dijual seharga Rp25.000 per kg, saat ini mencapai Rp30.000 per kg. Sementara daging sapi tembus Rp95.000 hingga Rp100.000 per kg.

Meski demikian, ada beberapa komoditas lain yang harganya masih cenderung stabil. Misalnya saja beras yang rata-rata dijual seharga Rp7.500 hingga Rp9.000 per kg. Di sisi lain, harga bawang putih justru turun menjadi Rp18.000 per kg. Padahal, pekan lalu masih berkisar Rp20.000 per kg.

Sementara itu, masyarakat merasa cemas dengan kenaikan harga jelang bulan puasa. “Harga-harga sayuran dan kebutuhan pokok sudah mulai naik. Mau tidak mau kita putar otak dan mengurangi konsumsi. Seharusnya naiknya jangan lama-lama,” kata Umi Naziroh, salah satu pembeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya