SOLOPOS.COM - Pedagang sayuran melayani pembeli di Pasar Gede Solo, Selasa (23/2/2016). (Solopos/Dok)

Harga kebutuhan pokok yakni sayuran meroket karena minimnya pasokan saat musim hujan.

Solopos.com, SOLO — Pasokan sayuran di pasar tradisional di Solo beberapa waktu terakhir berkurang. Akibatnya, harga sayuran pun melambung karena minimnya pasokan.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Salah satu pedagang di Pasar Gede Solo, Tugiyem, mengaku kenaikan harga terjadi dua pekan terakhir. Tugiyem menuturkan kenaikan harga dipicu cuaca buruk yang menyebabkan minimnya pasokan sayuran ke pasar.

“Hujan deras ini membuat sayuran busuk semua. Jadi harga sayuran ya mahal,” paparnya saat ditemui wartawan di Pasar Gede, Selasa (23/2/2016).

Harga sawi hijau yang sebelumnya Rp5.000/ikat, kini naik menjadi Rp8.000/ikat. Wortel yang semula Rp5.000/kilogram (kg), naik menjadi Rp8.000/kg.

Buncis yang sebelumnya Rp5.000/kg, naik menjadi Rp8.000/kg. Tomat yang sebelumnya Rp8.000/kg, kini naik menjadi Rp12.000/kg. Kubis yang sebelumnya Rp2.000/kg, kini naik menjadi Rp5.000/kg.

Pedagang yang lain, Ponirah, mengaku takut kulak sayuran dalam jumlah banyak. “Kualitas sayur banyak yang jelek. Stoknya seadanya saja, enggak banyak-banyak. Nanti malah tambah busuk sayurannya kalau enggak laku,” katanya.

Sementara, beberapa komoditas sembako lainnya juga mengalami kenaikan harga. Cabai rawit merah yang semula Rp15.000/kg, kini harganya naik menjadi Rp20.000/kg. Cabai merah besar yang semula Rp20.000/kg, kini naik menjadi Rp30.000/kg.

Sementara bawang putih yang semula Rp24.000/kg, kini naik menjadi Rp30.000/kg. Bawang merah yang sebelumnya Rp15.000/kg, kini naik menjadi Rp20.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya