SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia Ilustrasi

Harga kebutuhan pokok masih stabil tinggi

Harianjogja.com, JOGJA — Daya beli masyarakat berkurang sejak memasuki Ramadan. Pedagang pun mengeluh karena pendapatan yang diperoleh berkurang.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Pedahamh pasar, Asdi misalnya. Untuk komoditas telur, saat puasa ini ia hanya mampu menjual dua kotak telur per hari. Satu kotak isi 15 kilogram (kg).

“Hari biasa lebih dari tiga kotak,” kata dia pada Harianjogja.com, jumat (24/6/2016).

Harga telur berbeda, tergantung siapa yang membeli. Untuk pembeli yang sudah menjadi pelanggannya, Asdi akan melepas dengan haraga Rp18.500 per kg dan untuk pembeli baru dijual Rp19.000 per kg.

Asdi mengatakan, saat momen Ramadan seperti ini, para pedagang terkadang mematok harga yang berbeda jauh antara pedagang satu dengan lainnya. “Di tempat lain sana ada yang jual Rp20.000. Beda-beda. Persaingan ketat kalau yang beli sedikit seperti ini,” katanya. Hal ini  tergantung pedagang mau mengambil untung besar atau kecil.

Ia mengakui harga beberapa komoditas pangan saat Ramadan ini sedang tidak stabil. Agar pedagang tidak selalu mengubah harga, menurutnya pedagang harus mengakali dengan mencari penyetor barang yang memberi harga murah.

Seperti halnya telur, Asdi mengambil dari dua tempat, Jogja dan Klaten. Saat harga telur tinggi, ia pun mengambil dari distributor di Klaten karena harganya lebih murah Rp500 per kg.

“Istilahnya buat penyeimbang harga telur yang di Jogja tinggi,” jelasnya.

Komoditas gula pasir yang banyak dikeluhkan pedagang dan konsumen karena harganya yang tinggi, hingga berita ini diturunkan pun belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Asdi sendiri masih menjual gula pasir dengan harga Rp16.000 untuk gula pasir putih, sementara gula pasir merah dijual Rp17.000 per kg.

Ia memang tidak mendapat jatah gula pasir dari operasi pasar PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI Persero) karena pihaknya tidak mengumpulkan foto kopi KTP, sebagaimana telah disyaratkan.

“Tidak semua pedagang ambil dari situ [operasi pasar] karena enggan mengantre,” kata dia.

Saat Ramadan seperti ini, krecek kulit sapi sedang banyak dicari. Asdi menjual krecek dengan harga Rp15.000 per ons. Menurutnya harga krecek memang tinggi karena dari harga sapinya sendiri juga tinggi.

Saat ini harga daging sapi di pasaran masih sekitar Rp115.000 per kg untuk kualitas I. “Masih bertahan terus ini. Semoga tidak naik menjelang Lebaran nanti,” kata Supri, pedagang daging sapi di Pasar Kranggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya