SOLOPOS.COM - Seorang pedagang di Pasar Kolombo memilah bawang merah untuk dijual, Senin (27/2). Saat ini, harga bawang merah mencapai Rp45.000 per kg untuk kualitas I. (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Harga kebutuhan pokok yang mengalami fluktuatif membuat pedagang harus punya strategi

Harianjogja.com, SLEMAN-Harga bawang merah di pasaran mengalami kenaikan pasca banjir yang menerjang Brebes beberapa waktu lalu. Dalam kondisi seperti ini, pedagang dituntut untuk cerdas dalam menjual barang agar tidak menanggung rugi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Brebes merupakan salah satu kota penghasil bawang merah terbesar di Jawa Tengah. Banjir yang terjadi pertengahan Februari lalu membuat tanaman bawang merah atau brambang ini menjadi gagal panen. Akibatnya buahnya pun terbatas dan kualitasnya juga menurun karena banyak mengandung air.

Tumpuk Sutinah, salah satu pedagang bawang merah di Pasar Kolombo mengatakan, dari segi suplai memang tidak masalah. Setiap hari ia masih disetori 10 kg bawang merah oleh distributor. Hanya saja kualitasnya berbeda dengan sebelum bencana banjir melanda Brebes.

Selain berair, pedagang juga mencampurkan bawang merah ukuran besar dan kecil. “Gedhe cilik campur ora karuan reginipun Rp38.000 seko pedagang [Besar kecil campur harganya Rp38.000 dari pedagang],” katanya pada Harianjogja.com, Senin (27/2/2017).

Ia pun harus memilah-milah antara ukuran besar dengan ukuran kecil agar bawang merah tetap bernilai jual tinggi. Untuk ukuran besar, ia jual sampai Rp45.000 per kg. Sementara ukuran kecil ia jual kupasan dengan harga Rp42.000. Peminat bawang merah kupasan biasanya adalah pengusaha warung makan.

Namun terkadang brambang kupasan ini juga masih tidak diminati konsumen. “Nek ra payu yo dibikin brambang goreng. Kondisi koyo kene pedagang kudu pinter menghasilkan uang [Kalau tidak laku dibikin bawang merah goreng. Kondisi seperti ini yang harga bawang merah mahal pedagang harus pintar menghasilkan uang],” kata perempuan yang tinggal di Jayan Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, ini.

Ia menjual bawang goreng dengan harga Rp140.000 per kg. Ia memerlukan 4kg bawang merah basah ukuran kecil untuk bisa menghasilkan 1kg bawang goreng.

Tumpuk mengatakan, sebenarnya harga bawang merah sempat turun sebelum terjadi banjir di Brebes. Saat itu ia menjual Rp28.000 per kg. Namun karena bencana melanda, harganya naik tajam Rp7.000 per kg menjadi Rp35.000. Saat itu ia sempat ketakutan untuk kulakan karena harganya terlalu tinggi. Namun demi memenuhi kebutuhan masyarakat, ia akhirnya tetap membeli dari distributor.

Sejak banjir, harga bawang merah terus merangkak naik hingga saat ini dijual Rp45.000. Ia bahkan berinisiatif membeli dari petani langsung untuk mendapatkan bawang merah yang berkualitas nomor I. Namun petani tidak memiliki komoditas itu karena semua panenan berkualitas rendah.

Harga bawang merah yang tinggi juga terjadi di salah satu toko grosir dan eceran di Jalan Kaliurang. Berdasarkan pantauan Harianjogja.com di toko bernama Agung tersebut Minggu (26/2/2017) malam, harga bawang merah dijual Rp48.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya