SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi pasar berbagai komoditas. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Harga kebutuhan pokok melonjak seiring datangnya Ramadan 2015. Kenaikan harga bahan pangan Jatim bahkan tembus 5%.

Madiunpos.com, SURABAYA — Kenaikan harga rerata bahan pokok strategis di Jawa Timur yang mencapai 3%-5% masih dinilai wajar oleh pemerintah. Angka itu terbilang rendah jika dibandingkan kenaikan harga rerata bahan pangan strategis di tingkat nasional yang berkisar antara 0,08%-14,40%.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Atas pertimbangan itulah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Warno Harisasono mengimbau masyarakat tidak panik terhadap gejala kenaikan harga. Ditegaskannya, Pemprov Jatim telah menambah jenis komoditas yang dijual dalam operasi pasar (OP) demi menekan kemungkinan kenaikan harga kebutuhan pokok.

Dia menjelaskan OP yang berlangsung sejak 16 Juni 2015 lalu itu kini juga menjual bawang merah dan telur ayam ras. “Karena harga kedua komoditas itu naik rata-rata 3%-5%. OP telur ayam ras dan bawang merah kami minta terus dilakukan sampai harga stabil,” katanya, Sabtu (20/6/2015).

Meskipun harga beberapa komoditas terpantau terus merangkak naik, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan mencatat sejumlah bahan pokok yang ternyata mengalami tren penurunan harga sejak sepekan terakhir. Komoditas-komoditas itu a.l. minyak goreng curah yang turun 0,18% menjadi Rp11.290/liter, kedelai impor turun 0,54% menjadi Rp10.990/kg, cabai rawit merah turun 2,77% menjadi Rp34.050/kg, dan bawang merah turun 3,97% menadi Rp33.010/kg.

OP di 78 Pasar
Menurut Gubernur Soekarwo, program OP bantuan biaya ongkus angkut di 78 pasar tradisional yang tersebar di seluruh Jatim terbukti dapat melandaikan harga komoditas strategis, khususnya beras, gula pasir, minyak goreng, telur, bawang merah, dan elpiji.

Untuk menggelar program tersebut, lanjutnya, pemprov mengguyurkan biaya ongkos angkut senilai Rp1.250/kg untuk beras premium Perum Bulog (Persero), Rp1.000/kg untuk gula pasir, dan Rp500/kg untuk minyak goreng kemasan.

Sementara itu, harga bawang merah yang dijual di OP dibanderol Rp17.000/kg, lebih murah daripada rerata harga pasar Jatim Rp24.000/kg, telur ayam ras dijual seharga Rp19.000/kg lebih murah dari harga pasar Rp21.000/kg, dan elpiji 3kg dipatok senilai Rp15.500.

Pada kesempatan yang sama, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Pasar Wonokromo dan Bendul Merisi di Surabaya, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel kembali memastikan stok dan kelancaran arus distribusi logistik di Jatim akan aman sampai Idulfitri tiba.

Dia memetakan sejumlah faktor internal dan eksternal yang selalu memengaruhi stok dan harga bahan pokok dalam siklus tahunan Ramadan dan Idulfitri, yaitu faktor distribusi dan logistik, spekulasi, serta faktor internasional atau kurs valas.

“Kenaikan harga memang tidak bisa dihindari, tapi sebagai penanggung jawab di sektor perdagangan, saya mengimbau kepada seluruh produsen dan pelaku usaha untuk tidak menaikkan harga di atas batas kewajaran selama puasa dan Lebaran 2015.”

Regulasi Pengendalian
Guna mematahkan siklus tahunan inflasi akibat bahan makanan saat hari besar keagaamaan, sambung Rachmat, Kemendag telah membuat regulasi pengendalian harga kebutuhan pokok utama, baik untuk hasil pertanian maupun produk industri.

“Kami mencoba mengajukan peraturan presiden, dan sudah ditandatangani presiden. Perpres tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting tersebut isinya akan mengatur harga pada kondisi khusus seperti saat puasa dan Lebaran ini.”

Selain melanjutkan tradisi menggelar pasar murah di 34 provinsi saat Ramadan, dia mengumumkan tahun ini kementerian pimpinannya itu membuat terobosan baru bernama ‘Gerai Maritim’ melalui kerja sama dengan Kementerian Perhubungan.

Melalui kebijakan tersebut, otoritas perdagangan membuka jalur perintis angkutan barang kebutuhan pokok dengan rute dan periode yang tetap di 30 pelabuhan, khusus di kawasan Indonesia Timur.

Rachmat mengungkapkan pilot project tersebut pada tahap awal akan menggunakan angkutan perintis milik PT Pelni (Persero). Perusahaan pelat merah tersebut akan mengangkut kebutuhan pokok untuk rute pelayaran ke Serui dan Tual.

“Yang jelas, lami juga melakukan rapat koordinasi secara periodik dengan para pelaku usaha dan instansi terkait untuk mengetahui kesiapan stok, distribusi, dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok selama puasa dan Lebaran 2015,” tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya