SOLOPOS.COM - Wakil Komisi B DPRD Jateng, Yudi Sancoyo (ketiga dari kiri) menyampaikan materi pada Diskusi Resah di Bulan Penuh Berkah di Gedung Berlian, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (24/6/2016) sore. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa)

Harga kebutuhan pokok pada Ramadan 2016 mengalami kenaikan, Komisi B DPRD Jateng menduga adanya kartel yang bermain-main dengan kepentingan publik ini.

Semarangpos.com, SEMARANG – Komisi B DPRD Jawa Tengah (Jateng) menduga ada kartel yang bermain sehingga harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan selama Ramadan 2016 ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Komisi B DPRD Jateng, Yudi Sancoyo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng melakukan pengawasan ketat agar tidak ada permainan harga di tingkat konsumen. “Kami menduga ada kartel yang memanfaatkan momentum Ramadan untuk meraih keuntungan. Ini harus diselidiki, kalau terbukti, ditindak tegas,” katanya dalam Diskusi Resah di Bulan Penuh Berkah, Menyikapi Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok saat Ramadan yang digelar Fraksi Partai Golkar DPRD Jateng bersama Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Jateng di Gedung Berlian Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Jumat sore (24/6/2016).

Yudi lebih lanjut menyatakan fenomena tahunan kenaikan harga kebutuhan pokok setiap Ramadan dan menjelang Lebaran yang membuat masyarakat resah tidak pernah ada solusinya. Untuk itu, mantan Bupati Blora itu mendesak Pemprov Jateng mencari solusi agar permasalahan tersebut tidak terjadi lagi pada tahun-tahun mendatang.

“Distribusi kebutuhan bahan pokok pada Ramadan dan menjelang Lebaran ke depan agar dibenahi sehingga supplier barang lancar dan tidak dimanfaatkan oknum untuk mencari keuntungan,” ujarnya.

Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Semarang, Ngargono dalam kesempatan sama menilai peran Pemprov Jateng belum terlihat, karena harga kebutuhan pokok masih mahal. Operasi pasar yang digelar pemerintah, menurut dia, belum menyelesaikan masalah kenaikan harga dan hanya bersifat sementara.

“Pemprov Jateng mestinya memasok kebutuhan pokok dalam jumlah besar dan kontinyu, terutama pada Ramadan dan menjelang Lebaran sehingga tidak tejadi gejolak harga,” beber dia.

Ngargono juga meminta Pemprov Jateng mewaspadai peredaran daging celeng dari luar daerah, karena beberapa waktu ditemukan daging haram tersebut beredar di pasar. ”Harus ada upaya pengawasan peredaran daging celeng menjelang Lebaran,” pinta dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag Jateng) Wahyu Miatiningsih yang juga menjadi pembiacara dalam diskusi tersebut mengatakan harga kebutuhan pokok sudah stabil. Dia menyebutkan harga daging sapi antara Rp95.000/kg sampai Rp97.000/kg, harga bawang merah Rp30.000/kg.

”Setiap hari kami memantau harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Jateng, memang ada kenaikan harga tapi masih terjangkau masyarakat,” ungkap dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya