SOLOPOS.COM - Hariani, pedagang daging sapi di Pasar Besar Madiun (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

Harga kebutuhan pokok jenis daging ayam yang melambung membuat pedagang Madiun merugi.

Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah pedagang daging ayam broiler atau ayam pedaging di Pasar Besar Madiun, Kota Madiun, Jawa Timur mengeluhkan kerugian akibat masih tingginya harga kebutuhan pokok tersebut di pasaran.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah seorang pedagang daging ayam broiler di Pasar Besar Madiun, Vita, mengatakan tingginya harga kebutuhan pokok yang dijualnya membuat sepi pembeli sehingga omsetnya tidak lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Harga daging ayam masih tinggi di pasaran. Tidak tahu kenapa, akibatnya ya sepi pembeli dan pedagang rugi,” keluh Vita kepada wartawan Kantor Berita Antara, Sabtu (22/8/2015).

Menurut dia, harga daging ayam broiler saat ini mencapai Rp36.000/kg. Harga tersebut sudah turun dari sebelumnya yang mencapai Rp40.000/kg.

Sedangkan harga normal daging ayam broiler berkisar antara Rp26.000/kg hingga Rp27.000/kg. Meskipun sudah turun dari angka Rp36.000/kg yang berlaku sebelumnya, namun harga itu masih dinilai tinggi oleh para pembeli dan membuat penjualan daging ayam menurun tajam.

Vita menjelaskan akibat tingginya harga tersebut, ia dan sejumlah pedagang lain daging ayam di pasar terbesar Kota Madiun itu hanya mampu menjual tujuh hingga 10 ekor ayam potong saja setiap harinya. “Padahal, biasanya saat harga normal, para pedagang bisa menjual ayam potong hingga 30 ekor setiap harinya,” papar dia.

Sementara itu, sebagaimana harga daging ayam potong, harga daging sapi juga dilaporkan mulai menurun. Jika sebelumnya harga daging sapi mencapai Rp100.000/kg hingga Rp110.000/kg, saat ini harga kebutuhan pokok itu sudah menjadi Rp95.000/kg.

“Harga sudah turun, dari Rp100.000/kg ke Rp95.000/kg. Tapi pembelinya masih sepi,” ungkap pedagang daging sapi di pasar setempat, Suprapti. Para pedagang berharap harga kebutuhan pokok masyarakat itu segera stabil sehingga permintaan konsumen juga kembali normal dan pedagang tidak merugi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya