SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging ayam (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harga kebutuhan pokok untuk komoditas daging ayam di Sleman mencapai Rp37.000 per Kg

Harianjogja.com, SLEMAN-Satu bulan pasca lebaran, harga komoditas daging ayam justru semakin tinggi. Saat lebaran hanya kisaran Rp30.000, sekarang mencapai Rp37.000. Diprediksi, mahalnya harga pakan serta cuaca menjadi pemicu tingginya harga daging.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Setan, Maguwoharjo, Sarmini, 46, menjual satu kilogram daging ayam dengan harga Rp36.000 sampai Rp37.000.

“Harga setelah lebaran malah lebih tinggi. Biasanya lebaran selesai, harganya turun tapi ini malah naik,” ungkapnya, Selasa (18/8/2015).

Menurutnya kenaikan harga tersebut dipicu cuaca ekstrem yang sedang terjadi saat ini. Banyak ayam yang mati karena tidak tahan dengan suhu udara yang tinggi. Kejadian ini banyak dialami ayam yang masih muda.

Pedagang lain, Surani, 42, mengaku tetap dapat menjual daging ayam sebanyak 20 ekor setiap hari. Meski harganya terus naik namun permintaan tak menurun. Ia menjual daging ayam dalam dua ukuran. Ukuran besar dijual Rp36.000 per kg sementara yang kecil ataupun sedang dijual lebih mahal, yakni Rp37.000. “Yang kecil dijual ke pedagang kaki lima,” katanya.

Ia sendiri tak tahu kapan harga dagung ayam kembali normal. Namun selama masih ada permintaan, ia tak terlalu mempermasalahkan meski keuntungan yang diperoleh juga kecil. Saat ini pun permintaan masih tergolong tinggi karena bersamaan dengan musim hajatan dan pamitan haji.

Kenaikan harga daging ayam berpengaruh terhadap pengusaha kuliner. Di Jalan Kaliurang Km. 13, seorang penjual ayam geprek terpaksa mengurangi pasokan ayam setiap harinya. “Biasanya enam kilo sekarang hanya empat kilo,” kata Wasiyo, 57, pemilik warung makan tersebut.

Ia mendapat pasokan daging ayam dari salah satu pedagang di Pasar Pakem dengan harga Rp35.000. Harga tersebut bertahan selama dua minggu ini. Padahal menjelang lebaran, harganya hanya kisaran Rp28.000. Sedikit demi sedikit naik menjadi Rp30.000, Rp32.000, dan saat ini bertahan di harga Rp35.000.

Ia sendiri tak berani mengecilkan ukuran ayam yang dijual karena sudah banyak pelanggan. “Di sini pangsanya mahasiswa. Sudah jadi langganan. Takutnya kalau ukurannya dikecilkan, mereka pergi,” kata Wasiyo. Ia rela meraup untung sedikit daripada harus kehilangan pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya