SOLOPOS.COM - Harga cabai rawit kembali naik. Harga cabai rawit mencapai angka Rp60.000 per kg di Pasar Beringharjo, Jogja, Jumat (7/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harga kebutuhan pokok untuk komoditas cabai di Bantul tembus Rp60.000 per kg

Harianjogja.com, BANTUL– Harga komoditas sayur-mayur di pasaran melonjak drastis akibat pengaruh cuaca. Harga cabai melonjak hingga Rp60.000 per kilogram.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Pantauan di sejumlah pasar tradisional di Bantul, Rabu (16/3/2016) terjadi kenaikan harga untuk bawang, cabai dan sejumlah komoditas sayur-mayur. Kepala Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Zanita Sri Andanawati mengatakan, lonjakan paling tinggi terjadi pada komoditas cabai.

Harga cabai rawit merah kini menembus angka Rp60.000 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp40.000, atau naik sebanyak Rp20.000.

Demikian pula harga cabai merah keriting mencapai Rp50.000 per kilogram dari semula hanya Rp33.000. Kenaikan harga mulai terjadi sejak tiga pekan terakhir. Kondisi cuaca ditengarai mengganggu produksi cabai. “Lebih karena pengaruh musim, kemarau dan El Nino,” terang Zanita Sri Andanawati, Rabu.

Di Pasar Bantul, harga cabai rawit merah masih bertahan di angka Rp50.000 per kilogram dari semula hanya Rp45.0000 sekitar seminggu lalu. Selain cabai, komoditas lainnya seperti bawang juga mengalami kenaikan.

Harga bawang putih semula hanya Rp30.000 per kilogram naik menjadi Rp35.000. Bawang merah dari harga Rp40.000 per kilogram kini menjadi Rp25.000. “Kenaikannya sudah seminggu lalu. Tapi dalam dua hari ini juga terjadi banyak kenaikan,” ungkap Joko salah satu pedagang sayur ditemui di Pasar Bantul.

Kenaikan harga bawang dan cabai juga diikuti kenaikan harga komoditas sayur-mayur seperti brokoli, kembang kol, wortel dan kubis kendati kenaikannya tidak setinggi dua komoditas sebelumnya. Suli, pedagang lainnya mengatakan, kenaikan harga komoditas sayur-mayur ditengarai karena musim hujan.

“Kalau musim hujan tanaman seperti bawang sulit hidup, makanya berkurang pasokannya,” imbuhnya.

Selama ini, pedagang di Pasar Bantul lebih banyak menjual sayur-mayur yang berasal dari Jawa Tengah seperti Wonosobo untuk tanaman cabai dan bawang dari Brebes.

Sedangkan bawang merah yang berasal dari pesisir selatan Bantul sendiri menurut Suli tidak mencukupi. “Jarang ada kalau dari Bantul, kebanyakan dari luar daerah. Apalagi di selatan sekarang tengah tidak panen,” paparnya lagi.

Kendati terjadi kenaikan harga akibat produksi, pasokan sayur-mayur menurutnya sejauh ini selalu ada alias tidak pernah macet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya