SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang bawang merah di Pasar Bawang Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (24/8/2015). Harga bawang merah pada Panen Raya 2015 anjlok hingga ke level Rp3.000/kg-Rp6.500/kg dan mengakibatkan petani merugi karena tidak sebanding dengan biaya produksi yang tinggi. (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Harga kebutuhan pokok masyarakat jenis bawang merah di pasar Jawa Timur merosot hingga tak lagi seimbang dengan biaya produksi.

Aktivitas pedagang bawang merah di Pasar Bawang Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (24/8/2015).  (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Aktivitas pedagang bawang merah di Pasar Bawang Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (24/8/2015). (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Madiunpos.com, SURABAYA — Petani bawang merah di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur mengaku merugi pada musim panen raya tahun 2015 ini. Harga jual barang kebutuhan pokok itu anjlok dan tidak sebanding dengan tingginya biaya produksi.

Bambang Junaidi, salah seorang petani sekaligus pedagang bawang merah di Pasar Bawang Probolinggo saat ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Senin (24/8/2015), mengaku tidak bisa berbuat banyak atas melorotnya harga kebutuhan pokok itu. Dia pasrah menunggu truk atau pick up dari beberapa daerah yang datang untuk membeli bawangnya dengan harga yang berlaku.

“Panen tahun ini paling parah, karena panen serentak sehingga harganya jatuh. Iklimnya juga tidak mendukung jadi banyak hama ulat yang menyerang, ditambah lagi obat semprot hama yang mahal, kalau tidak diobati tanaman akan rusak malah tambah rugi lagi,” ungkap Bambang Junaidi.

Harga bawang merah di Pasar Bawang Probolinggo saat ini anjlok di level Rp3.000/kg untuk kualitas terendah sampai Rp6.500/kg untuk kualitas baik.  Padahal, biaya produksi untuk 1 hektar lahan bisa Rp35 juta. Dibandingkan biaya produksi tahun lalu, per hektare hanya pada kisaran Rp15 juta-Rp20 juta.

“Tidak cuma obat tanaman yang mahal, harga pupuk juga mahal. Kemudian yang memproduksi bawang merah juga banyak,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Wibowo Eko Putro saat dihubungi terpisah menyatakan pemerintah siap melakukan operasi pasar terkait anjloknya harga bawang. Dari harga bawang merah yang berkisar Rp3.000/kg-Rp6.500/kg tersebut akan dibeli oleh Perum Bulog Divisi Regional Jatim dengan harga Rp7.000/kg-Rp8.000/kg. Pembelian bawang tersebut akan didistribusikan ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.

“Jadi dalam operasi pasar untuk harga yang jatuh ini bukan dibeli dengan harga tinggi dan dijual dengan harga murah tetapi  tetap dijual dengan harga tinggi untuk daerah-daerah yang pasokan bawangnya kurang. Pembelian nanti dilakukan di sentra-sentra bawang secara merata seperti Probolinggo, Nganjuk,” katanya.

Wibowo menambahkan operasi pasar tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak Ramadan 2015 lalu. Saat itu, harga kebutuhan pokok itu di Jakarta masih berkisar Rp40.000/kg, tetapi sekarang harga bawang merah sudah kembali normal, yakni sekitar Rp15.000/kg. “Saat bulan puasa lalu Bulog membeli 105 ton bawang merah lalu dibawa ke Kramat Jati,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya