SOLOPOS.COM - Penjual di Pasar Ir. Soekarno, Fitria Indriana, Senin (22/8/2022). (Magdalena Naviriana Putri/Solopos.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sukoharjo melambung tinggi sejak sepekan lalu. Beberapa kebutuhan pokok yang naik seperti telur, ayam, beras, tepung hingga mie keriting.

Salah seorang konsumen di Pasar Kartasura, Sri Kanti, mengatakan harga telur mencapai Rp30.000/kilogram disusul bahan kebutuhan pokok lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sing larang [mahal] selain telur ada beras dan gas. Tepung curah juga naik dari harga Rp.6.500/kilogram jadi Rp10.000/kilogram. Beras dari Rp11.000/kilogram jadi Rp12.500/kilogram,” terangnya, Senin (22/8/2022).

Sementara harga gas elpiji tiga kilogram di Kartasura menurutnya mencapai Rp22.000 per tabung. Warga kartasura lain, Ratna mengatakan memilih tak mengambil pesanan katering lantaran beberapa bahan yang naik-turun. Meskipun saat ini harga cabai tak lagi melambung seperti sebelumnya.

Baca Juga: Rela Antre Tukar Uang Baru, Warga Sukoharjo Berniat Mengoleksinya

Sementara itu, berdasarkan penelusuran Solopos.com di Pasar Ir. Sukarno, Sukoharjo. Penjual di pasar setempat, Daning mengatakan harga telur melambung lantaran harga dari pemasok mencapai Rp28.000/kilogram.

“Kami jualnya sekarang Rp29.000/kilogram [untuk telur] sebelumnya Rp27.000/kilogram. Kulakannya sekarang per kilonya Rp27.400/kilogram. Ayam juga naik, sekarang harga ecer ayam Rp34.000/kilogram,” jelasnya.

Sebelumnya harga ayam per kilogram Rp30.000. Kenaikan harga tersebut, kata dia, terjadi sebelum Peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2022 lalu. Selain itu harga tersebut melambung akibat harga pakan ayam yang tinggi.

Baca Juga: Dianggap Memaksa, Kebijakan Gerakan Beli Beras Bagi ASN Sukoharjo Dikritik

“Sebelum 17-an itu Rp30.000/kilogram setelah tirakatan itu naik terus. Mungkin karena suro mau habis ya. Kalau telur melejitnya mulai empat hari lalu. Kalau telur sama ayam katanya karena pakannya habis,” jelasnya.

Harga beras juga naik, harga beras pada umumnya Rp10.000/kilogram menjadi Rp11.000/kilogram. Sementara kenaikan harga beras telah terjadi sekitar 10 hari lalu. Hal itu terjadi lantaran stok beras yang sedikit, hal ini karena belum adanya panen raya.

“[Kenaikan harga tersebut] pasti mempengaruhi [penjualan]. Biasanya sehari itu satu kotak [telur] itu habis, isi 15 kilogram, sekarang tidak habis,” kata dia.

Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Imbau ASN Beli Beras Produksi Petani Lokal

Dia juga menyatakan ketersediaan gas terbilang sulit, meskipun harga yang ditawarkan masih normal. Dia membeli harga per tabung Rp17.000 padahal di beberapa lokasi lain ada yang mencapai  Rp20.000-an lebih per tabung.

“Biasanya kan kelilingan ya, itu agen setiap hari datang sekarang berkurang. Biasanya 20 tabung sekarang hanya 15 tabung,” jelasnya.

Sementara itu dia mengatakan harga tepung setiap hari naik, hal itu disusul bahan lain seperti mie yang juga ikut naik. Satu kardus yang biasanya Rp132.000 saat datang ke kios akan naik menjadi Rp135.000.

“Setiap order datang selalu naik Rp2.000-Rp3.000 per dus. Mie keriting itu naik semua. Sekarang kita ngecer itu harga Rp38.000/3 kilogram dulu Rp30.000/3 kilogram naiknya banyak. Kalau [kenaikan] mie sudah sekitar sepekan,” kata Daning.

Baca Juga: Lima Penjudi Kyu-Kyu Diringkus Aparat Polres Sukoharjo

Meski demikian harga bawang dan cabai saat ini tak ikut melonjak. Justru banyak menurun, seperti harga bawang merah dulunya mencapai Rp70.000-Rp80.000/kilogram. Saat ini dijual dengan harga Rp26.000/kilogram. Sedangkan harga kulakan Rp23.000/kilogram. Bawang putih saat ini mencapai Rp24.000-Rp25.000/kilogram. Sudah turun drastis sekitar satu bulan. harga cabai rawit saat ini menurutnya berkisar Rp30.000-an.

Sementara itu penjual ayam di pasar setempat, Sri Rahayu mengatakan harga ayam saat ini mencapai Rp35.000/kilogram

“Sekarang harga per kilogram Rp35.000, biasanya Rp33.000/kilogram. Sekarang dipegang PT jadi dua sampai tiga hari tidak pasti. Kadang naik, kadang turun. Telur itu juga harganya sekarang sampai Rp29.000-Rp30.000/kilogram,” jelasnya.

Baca Juga: Di Sukoharjo, Facebook Dipakai untuk Judi Online

Penjual sayur di pasar setempat, Cempluk mengatakan kenaikan harga hanya terjadi pada telur dan ayam. Harga telur mencapai Rp30.000/kilogram sedangkan ayam mencapai Rp35.000/kilogram. Sementara bahan lain menurutnya masih normal.

Hal senada diungkapkan penjual kelontong di pasar setempat, Fitria Indriana, 43 mengatakan penjualan masih normal meski harga teur memang mengalami kenaikan.



“Sudah empat hari kenaikan, kalau penjualan masih normal, paling dari pelanggan sebelumnya,” jelasnya.

Baca Juga: Sukoharjo Hybrid Expo Digelar 4 Hari, Simak Apa Saja yang Dipamerkan

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo, Iwan Setyono, mengatakan kenaikan harga tersebut memang sudah berasal dari distributor. Dia mengatakan jika barang masih tersedia di pasar hal itu terbilang aman.

“Ternyata kan pasokan tetap ada tetapi kulakan dari distributor atau pengepulnya memang sudah tinggi. Kalau dari produsen dan peternak bukan wilayah kami. Kami hanya distributor dan di pasar,” jelasnya.

Iwan mengatakan untuk kelangkaan elpiji menurutnya terjadi karena kenaikan penggunaan dari masyarakat menjelang 17 Agustus dan banyaknya warga yang akan hajatan. Kalau di pangkalan sesuai dengan harga dasar, dia mengatakan pihaknya telah memberi usul ke pertamina agar agen tidak hanya menjual ke toko maupun pengecer tetapi konsumen juga bisa langsung membeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya