SOLOPOS.COM - Pedagang beras di pasar Argosari, Wonosari, Selasa (9/1/2018). (Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo)

Harga kebutuhan pokok yang akhir-akhir ini naik salah satunya beras, belum juga ada penurunan

 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Harga kebutuhan pokok yang akhir-akhir ini naik salah satunya beras, belum juga ada penurunan harga di Gunungkidul. Hal tersebut diduga akibat permasalahan cuaca sehingga membuat pertanian terganggu.

Kepala seksi distribusi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Gunungkidul, Sigit Haryanto mengatakan harga beras memang belum mengalami penurunan dan dirasa masih cukup tinggi harganya.

“Belum ada penurunan harga, karena permasalahan cuaca, sehingga pertanian warga terganggu. Produksi atau panen masih sedikit juga,” kata Sigit, Senin (15/1/2018).

Sebelumnya, Minggu (14/1/2018) Sigit mengatakan sudah ada operasi pasar untuk menstabilkan harga. Respon pedagang maupun pembelipun bagus menurutnya, karena beras dapat terjual hingga 20 ton, dengan patokan harga 9.350/kg nya.

Dia belum dapat memastikan lagi apa perlu ada operasi pasar kembali atau tidak, tergantung bagaimana pihak Bulog, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), dan juga para pedagang pasar.

Sigit juga mengatakan untuk di Gunungkidul telah diupayakan tidak ada penimbunan beras, karena telah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengawasi ataupun mencegah para pedagang yang coba menimbun.

Selain beras, komoditas cabai juga mengalami kenaikan, hal tersebut menurutnya juga disebabkan faktor yang sama yaitu masalah cuaca. “Permasalahannya sama, masalah cuaca buruk. Sehingga menyebabkan hama juga jadi banyak, menyebabkan panen sedikit sehingga harga mahal,” katanya.

Salah satu pedagang beras di pasar Argosari, Wonosari, Situk mengatakan selain harga beras tinggi pasokan juga sering terlambat. “Harga beras memeang tinggi akhir-akhir ini, tidak turun-turun. Selain itu pasokan berasnya juga sering terlambat,” katanya.

Menurut Situk operasi pasar yang kemarin Minggu (14/1/2018) digelar, diharapkan ada lagi. Selain itu juga menurutnya, untuk harga kemarin yang dipatok saat operasi pasar masih terbilang tinggi. Dia berharap agar harga kembali normal karena banyak masyarakat juga mengeluh kenaikan harga tersebut.

Sementara itu pedagang cabai, di Pasar Argosari, Wonosari, Agus Deni mengatakan cuaca memang sangat berpengaruh terhadap pertanian dan harga jualnya. “Berpengaruh harganya akibat cuaca, ini cabai juga jadi naik. Selain itu juga lahan yang menyempit,” kata Agus.

Dimusim seperti ini dikatakan Agus para petani sedang menanam padi, sehingga lahan pertanian cabai cenderung berkurang dan menyebabkan harga mahal.

Dia juga mengatakan daya beli cabai di masyarakat juga jadi menurun. “Masyarakat mengurangi pembeliannya biasanya 1kg jadi hanya setengah kilogram,” ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya