SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging sapi (Kelik Taryono/JIBI/Bisnis)

Harga kebutuhan pokok jenis daging sapi yang melonjak dicermati Bulog Malang.

Madiunpos.com, MALANG — Bulog Malang mewaspadai kenaikan harga daging sapi untuk dijadikan pertimbangan intervensi pasar ataukah tidak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bulog Malang Arsyad mengatakan pekan lalu tim internal Bulog, dinas perdagangan, maupun Badan Pusat Statistik melakukan survai di pasar ihwal harga daging sapi. “Hasilnya, harga daging masih stabil di bawah Rp100.000 per kg,” ujarnya di Malang, Rabu (12/8/2015).

Dengan harga daging sebesar itu, lanjut dia, maka Bulog Malang masih perlu melakukan intervensi ke pasar. Harga daging sapi masih dinilai wajar. Namun, jika harga daging sapi naik secara tidak wajar, ekstrim, maka bisa saja Bulog Malang melakukan intervensi pasar dengan menjual daging eceran.

Ekspedisi Mudik 2024

Harga daging sapi stabil karena di beberapa daerah, seperti Kab. Malang dan Kab. Pasuruan, merupakan sentra penggemukan sapi pedaging. Dengan begitu, maka pasokan sapi ke pengusaha jagal masih banyak.

Diputuskan Bersama
Keputusan untuk intervensi ke pasar, menurut Arsyad, ditentukan Kantor Pusat Bulog, Kantor Wilayah, maupun Pemprov Jatim. “Jadi tidak hanya ditentukan kondisi harga daging lokal,” ujarnya.

Terkait dengan keputusan menaikkan harga daging Rp3.000 per kg menjadi Rp98.000 di tingkat pengusaha jagal, pihaknya akan mengecek lagi ke pasar. Intinya, apakah penaikan harga itu benar-benar mendongkrak harga daging atau tidak.

Ketua Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia (Hipmi) Unit Jagal Malang Abu Hasan mengatakan penaiokan harga daging tersebut sebesar 3% yang dipicu kelangkaan sapi sehingga harganya terdongkrak tinggi.

Naik Pascaidulfitri
Setelah Idulfitri, harga sapi melonjak. Per ekornya naik sekitar Rp2 juta. “Kami sebenarnya sudah menaikkan harga kulakan daging Rp2.000 per kg, namun tidak mencukupi untuk menutupi kenaikan harga sapi sehingga kami naikkan lagi Rp3.000 per kg menjadi Rp98.000 per kg per hari ini,” ujarnya.

Dengan harga kulakan sebesar itu, maka di tingkat pengecer bisa naik menjadi Rp110.000 per kg.

Kenaikan sebesar itu, lanjut dia, masih belum ideal bagi pengusaha. Idealnya kenaikan mencapai Rp5.000 per kg.

Namun dengan memperhatikan tingkat daya beli konsumen, maka kenaikannya tidak dipatok sebesar Rp5.000 per kg. Dengan harga yang lama saja, daya beli masyarakat terhadap daging sapi sudah sangat turun jauh.

Pemotongan Susut
Direktur Perusahaan Daerah Rupah Potong Hewan Kota Malang Djoko Sudadi mengatakan jumlah sapi yang dipotong di fasilitas tersebut menurun bila dibandingkan sebelum Lebaran.

Sebelum Lebaran, sapi yang dipotong mencapai 40 ekor lebih per hari, namun sekarang merosot menjadi kurang dari 40 ekor per hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya