SOLOPOS.COM - Beteng Trade Center Solo. (Solopos/Dok)

HARGA KAIN NAIK- Pedagang saat menunggu pembeli di kios kain Mac Mohan Beteng Trade Center (BTC) Solo, Senin (26/3/2012). Pedagang mengaku, harga kain mengalami kenaikan 5-10% karena naiknya biaya distribusi yang membutuhkan bahan bakar minyak (BBM). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO- Bagi Anda yang mau membeli kain sebaiknya harus bergerak cepat. Pasalnya, harga kain di pasaran mulai bergerak naik meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) belum naik.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Kenaikan harga kain bervariasi mulai Rp500-Rp1.000 per yard (1 yard=90 cm). Jika diperhitungkan secara ritel, kenaikan harga bisa mencapai lebih dari Rp1.000 per meter. “Kenaikan harganya terjadi sedikit demi sedikit. Naik Rp500/yard, naik lagi Rp500/yard. Sekarang saya sudah dikabari dari pabrik kalau akan naik Rp500 lagi,” kata Warti Siswanto, Pemilik Toko Tekstil Bu Warti, saat ditemui wartawan, di kiosnya di Beteng Trade Center (BTC), Senin (26/3/2012).

Menurutnya, hampir semua jenis kain naik harga, mulai dari kain kualitas terendah yang biasa dipakai untuk furing (bagian dalam baju), kain untuk seragam, bahan katun, sampai bahan kebaya. Memang ada kain yang harganya tetap, seperti beberapa jenis bahan kebaya. Namun kain yang dimaksud itu adalah kain stok lama yang motifnya kurang tren.

Warti meyakini kenaikan harga kain masih akan berlanjut. Apalagi, jika pemerintah benar-benar menerapkan kenaikan harga BBM awal April mendatang. Dia sendiri mengaku telah menerima informasi dari pabrik penyupali kain bahwa bakal terjadi kenaikan harga kain bulan April. “Bulan depan harga naik lagi. Informasi dari toko-toko besar begitu,” tambah Warti.

Pedagang kain lain, dari Toko Nadia, Wahyudi, juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya, kenaikan harga kain meskipun kecil terjadi berkala. Seperti kain furing naik dari Rp7.000 per yard menjadi Rp7.500 per yard, lantas naik lagi jadi Rp8.000 per yard. Wahyudi mengaku hampir selalu mendapati kenaikan harga setiap kali pemesan kain. Jika diperhitungkan kenaikannya mungkin kecil, namun bagi pedagang yang membeli partai besar seperti dia, kenaikan harga Rp500 per yard itu sangat terasa.

Kenaikan harga tersebut juga diakuinya, berimbas pada anjloknya pembelian. Para konsumen mulai mengeluh karena harga kain terus bergerak naik. Mendapati hal itu, Wahyudi mengaku tidak bisa berbuat banyak. “Mau bagaimana lagi. Terpaksa memangkas keuntungan. Dagangan jadi Sepi sekali,” tandas dia.

Pedagang lain, dari Toko Gandes Luwes, Rojihan, menambahkan kenaikan harga kain bisa menembus angka 15%-20% jika harga BBM benar-benar naik. Selain karena biaya operasional pabrik produsen kain meningkat, biaya transportasi untuk mengangkut kain ke pasar juga dipastikan naik. “Untuk biaya angkutan pasti juga naik. Kalau dihitung-hitung, nanti ya bisa 15% bahkan lebih.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya