SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Boyolali (Espos)-
-Sejumlah peternak burung puyuh di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, mengaku dalam beberapa bulan terakhir ini terpaksa merugi hingga jutaan rupiah lantaran anjloknya harga jual telur puyuh di pasaran akibat over produksi.

Hal itu diakui salah seorang peternak burung puyuh di Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Handono. Dituturkan Handono, akibat harga telur puyuh anjlok, dirinya harus merugi hingga Rp 1 juta per bulan untuk seribu burung puyuh.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saat ini barang menumpuk, sementara permintaan agak menurun, sehingga terjadi over produksi. Akibatnya, harga telur anjlok hingga Rp 75.000 per dus,” terang Handono kepada wartawan di Boyolali, Senin (7/12).

Handono menduga menurunnya permintaan telur dipengaruhi oleh datangnya musim buah-buahan yang menyebabkan menurunnya konsumsi telur di masyarakat.

Handono menyebutkan harga normal telur puyuh sekitar Rp 125.000 per dus yang berisi 750 butir telur. Menurutnya, kerugian yang ditanggung peternak karena harga pakan ternak saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga jual telurnya.
“Saat ini harga pakan mencapai sekitar Rp 50.000 per dua hari per seribu ternak. Sehingga rata-rata kerugian yang diderita mencapai Rp 1 juta per hari per seribu burung puyuh,” urainya.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya