SOLOPOS.COM - Ilustrasi jagung (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga jagung di Gunungkidul anjlok

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Petani di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah setempat membantu menstabilkan harga jagung yang terus menurun karena memasuki masa panen.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Petani Dusun Gelaran, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen Suratni di Gunungkidul, Rabu, mengatakan sebelum masa panen harga jagung mencapai Rp6.500 hingga Rp7.000 per kilogram, tapi sekarang harganya turun menjadi Rp3.000 per kilogram.

“Harganya beberapa minggu lalu masih cukup baik, tetapi sekarang mulai terus menurun, seiring berjalannya masa panen,” kata Suratni, Rabu (24/2/2016).

Ia mengatakan harga jagung saat ini termasuk paling rendah dibandingkan 2015, sekitar Rp4.000 sehingga keuntungah petani masih cukup.

“Harga jagung cukup lumayan menurun saat panen tahun ini, mungkin karena banyak yang panen,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Suratni mengatakan biasanya jagung milik petani dibeli oleh para pedagag langsung kerumah. Petani akan mengeringkan terlebih dahulu sebelum dijual. “Harga jagung pipil kering lebih mahal dibandingkn yang belum dipipil,” kata dia.

Petani asal Playen Surani mengatakan hal yang sama. Turunnya harga jagung ini cukup merugikan petani kecil seperti dirinya. “Kenapa setiap kali petani panen, harganya menurun drastis,” katanya.

Menurut dia, pemerintah kabupaten harus memberikan perlindungan terhadap harga panen, sehingga petani bisa meningkat perekonomiannya. “Kami berharap harga bisa stabil, kalau turun ya jangan terlalu banyak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya