SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjemuran gabah hasil panan petani. (JIBI/Solopos/Antara/Rahmad)

Harga gabah di DIY turun karena cuaca

Harianjogja.com, JOGJA-Harga gabah kering panen (GKP) di DIY turun. Tingginya curah hujan disebut-sebut menjadi penyebabnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perwakilan dari gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sumber Harapan Bantul Rustam Sufendi mengatakan, empat hari ini harga gabah di tingkat petani turun sekitar Rp200-300 per kilogram (kg).

“Karena faktor cuaca. Sering hujan jadi harganya turun. Kemarin waktu curah hujan tidak tinggi bisa Rp3.800 sekarang Rp3.600 dan Rp3.500,” katanya pada Harianjogja.com, Jumat (3/2/2017).

Menurutnya, harga gabah tidak akan anjlok jika masih ada panas. Setidaknya dengan adanya cahaya matahari, petani bisa menjemur gabah untuk mengurangi kadar airnya.

“Petani yang mau mengeringkan dan mau dijual saat tidak basah [curah hujan tinggi] pasti akan untung. Kalau dijual kering pasti untung. Tapi kondisinya sekarang mau jemur saja tidak ada panas,” lanjutnya.

Salah satu solusi untuk menyelamatkan harga gabah adalah menjual kepada Perum Bulog. Bulog sudah memiliki ketetapan terkait harga beli gabah petani. Bulog menggunakan dasar Inpres No.5/2015, di mana Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk beras adalah Rp7.300 per kg, gabah kering giling (GKG) Rp4.650 per kg, dan gabah kering panen (GKP) Rp3.700 per kg. HPP tersebut menurutnya bisa menyelamatkan harga panenan agar tetap stabil.

Fendi merasa beruntung karena bersamaan dengan anjloknya harga gabah, Perum Bulog Divre DIY sudah membuka keran agar gabah dan beras petani bisa masuk. Hal ini bisa menjadi solusi bagi petani yang menginginkan gabahnya dijual lebih tinggi.

“Kalau Bulog nggak buka [keran], bisa-bisa semaput [pingsan] nanti petani. Bisa-bisa harga jatuh sampai Rp2.500. Tidak sesuai biaya produksi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya