SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok Solopos)

ilustrasi. (dok Solopos)

KARANGANYAR–Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Karanganyar menuntut harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dinaikkan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pasalnya sejak dulu hingga sekarang HPP gabah masih stagnan di Rp2.100. Padahal mulai tahun ini harga pupuk mulai merangkak dari Rp1.600 ke Rp1.800 per kilogram.

“Jika harga pupuk dinaikkan, maka petani yang membeli 50 kilogram atau per sak pupuk, terpaut Rp20.000 dari harga sebelumya. Kalau ini dibiarkan, petani banyak yang sengsara,” ujar Ketua HKTI Karanganyar, Suwarso, saat ditemui Espos di Balaidesa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Selasa (24/1/2012) sore.

Satu-satunya jalan dari pemerintah untuk menyejahterakan petani, kata dia, yakni harus menaikkan HPP gabah. Ia pun mengusulkan kepada pemerintah agar HPP gabah itu dievaluasi kembali, sebab dari tahun ke tahun tidak mengalami peningkatan.

Selain harga pupuk, pihaknya juga mencium adanya kebijakan dari pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat ini. Bila BBM naik, maka akan berpengaruh pada kenaikan ongkos produksi di pihak petani.

Dalam waktu dekat HKTI Karanganyar akan membahas hal ini dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Karanganyar.

“Kami akan memberikan masukan untuk perubahan HPP yang disesuaikan dengan harga pupuk dan BBM. Kami koordinasi dulu dengan pengurus yang lain dan langkah ini sebagai wujud advokasi terhadap petani di Karanganyar,” jelasnya.

JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya