SOLOPOS.COM - Miftahul Adha Kepala Perum Bulog Divre DIY didampingi Bupati Sleman, Sri Purnomo membeli gabah kepada perwaklan Gabungan kelompok petani Sleman, Selasa (7/3/2017). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Harga gabah didongkrak Bulog dengan pembelian harga tinggi

 
Harianjogja.com, SLEMAN–Badan urusan Logistik (BULOG) Divisi Regional DIY membeli hasil panen dengan harga tinggi pada petani padi di dusun Ngaglik, Desa Sumbersari, Moyudan. Hal tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada para petani mengingat kondisi atau cuaca yang basah seperti terjadi pada akhir-akhir ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Miftahul Adha Kepala Perum Bulog Divre DIY mengatakan pihaknya siap meningkatkan harga gabah kering panen dengan tetap memperhatikan kulitas panenan. Pihaknya mengacu pada Inpres no 5 tahun 2015 tentang pengadaan gabah/beras dan penyaluran beras oleh pemerintah tentang harga penyerapan hasil panenan.

Usai dilakukan panen raya bersama di Dusun Ngaglik, Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, pada Selasa (7/3/2017) siang Bulog menyebutkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen petani di Sleman mencapai Rp3.700/ kg. Sebelumnya, hanya Rp3.400 hinga Rp 3.500 saja.

Ia mengakui bahwa kondisi atau kualitas gabah saat ini dipengaruhi cuaca yg basah. Pemerintah melalui bulog mencoba untuk memahami kondisi tersebut dengan memerhatikan petani dengan kondisi saat ini dimana hasil panen yg kurang baik.

“Berapapun akan kami beli asal dengan syarat gabah dengan kadar air minimal 25-30 persen, hampa kotoran 11-15 persen tetap kami beli seharga Rp3.700, seberapapun produksinya akan kami beli,” kata dia, Selasa (7/3/2017).

Adha mengatakan bahwa target penyerapan Bulog DIY pada 2017 yakni harus mencapai 65.400 ton setara beras. Pada 2016 yang lalu ditargetkan 55.000 ton untuk DIY, namun hasilnya dapat mencapai 60.200 ton. Dari jumlah tersebut sebanyak 36 hingga 40% diantaranya dipasok langsung dari Sleman.

Pada 2017 mendatang Kementan menargetkan target 55.700 ton setara beras dimana target tersebut lebih kecil dari relaisasi pada 2016 lalu.

“Sehingga internal Bulog DIY menargetkan pada 2017 dapat mencapai 65.400 ton setara beras. Dari Sleman diharapkan dapat memasok 25.000 hingga 30.000 ton . Hampir separuh dari Sleman sisanya akan dipenuhi Bantul dan Kulonprogo,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya